Rapor Emiten Media Bakrie, Hary Tanoe & Eddy Sariaatmadja, Siapa Jawara?

Bisnis.com,21 Agt 2023, 20:20 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media milik Grup Bakrie, Hary Tanoesoedibjo, dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja telah merilis laporan keuangan semester I/2023. Posisi bottom line ketiga emiten tersebut masih mengalami tekanan. 

Berdasarkan laporan keuangan masing-masing perusahaan, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) milik Hary Tanoe membukukan laba terbesar yakni Rp746,19 miliar. Namun, jumlah ini menurun 37,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di peringkat berikutnya ada PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Perseroan hingga semester I/2023 membukukan penurunan laba sebesar 88,75 persen secara tahunan dari posisi Rp616,43 miliar menjadi Rp69,36 miliar.

Adapun PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) milik Grup Bakrie mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp504,95 miliar. Jumlah ini menurun 23,39 persen secara tahunan alias year-on-year (YoY).

Adapun ketiga emiten ini juga kompak membukukan penurunan pendapatan sepanjang paruh pertama tahun ini. Melemahnya pendapatan disebabkan oleh turunnya pendapatabn yang diperoleh dari segmen iklan. 

VIVA sepanjang semester I/2023 membukukan pendapatan usaha sebesar Rp619,22 miliar atau turun 32,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp914,22 miliar. Seluruh segmen pos pendapatan ini tercatat menurun.

Pendapatan dari segmen iklan terkoreksi 32,76 persen YoY menjadi Rp602,46 miliar. Adapun pendapatan noniklan turun 8,15 persen YoY menuju Rp16,75 miliar.

Pada periode yang sama, MNCN selaku induk dari saluran RCTI, GTV, MNCTV, dan iNews TV, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,44 triliun atau turun 15,7 persen YoY.

Begitu pun dengan SCMA. Pendapatan pengelola saluran televisi SCTV dan Indosiar tersebut turun 4,15 persen secara tahunan menjadi Rp3,03 triliun pada semester I/2023.

Turunnya pendapatan dua emiten ini bermuara pada satu hal, yakni merosotnya pundi-pundi dari iklan TV free-to-air (FTA). Pendapatan iklan MNCN tercatat turun 18 persen YoY menjadi Rp3,88 triliun, sementara SCMA turun 4,85 persen ke Rp3,13 triliun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini