Proyek IKN Serap 9.713 Pekerja, PUPR Pastikan Tak Ada Tenaga Kerja Asing

Bisnis.com,21 Agt 2023, 15:46 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Pembangunan IKN Nusantara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah menyerap 9.713 pekerja lokal.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga memaparkan sebanyak 2.649 orang dari total pekerja konstruksi IKN Nusantara merupakan pekerja lokal asal Kalimantan. Sementara sisanya yakni sebanyak 7.064 orang berasal dari luar Kalimantan.

"Ini saya jelaskan yang 9.700 [pekerja] itu yang ada di lapangan. Padahal, misalnya ada juga yang sekian ribu di Pulau Jawa. Padahal misalnya ada juga yang sekian ribu di Pulau Jawa yang menyiapkan pabrik-pabrik Precast, kemudian juga misalnya di sumber material di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, itu yang tidak kita monitor," kata saat ditemui di kantor Kementerian PUPR, dikutip Senin (21/8/2023).

Sementara itu, Danis menampik adanya tenaga kerja asing (TKA) China dalam pembangunan IKN Nusantara.

"Tidak ada TKA China, saya pastikan [pekerja konstruksi di IKN] lokal semua," pungkasnya.

Namun demikian, mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No 12/2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara pasal 22-23 dijelaskan bahwa TKA diizinkan untuk masuk menggarap proyek IKN.

Secara lebih lanjut, beleid tersebut menjelaskan bahwa TKA yang menggarap proyek IKN diizinkan untuk memiliki izin tinggal selama 10 tahun.

Adapun secara keseluruhan, saat ini progres pembangunan IKN tahap I diketahui telah mencapai 40 persen. Danis juga memastikan, seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).

Sementara itu, hingga akhir 2023 mendatang progres pembangunan IKN tahap I diperkirakan akan tembus 70 persen. Hal tersebut sejalan dengan rata-rata pertumbuhan progres pembangunan di IKN berada pada kisaran 2 persen setiap minggunya.

"Sehingga diharapkan, kalau Agustus sampai Desember itu masih ada waktu 4 bulan atau 16 minggu, berarti kalau satu minggu [progresnya nambah] 2 persen jadi diharapkan mungkin akhir tahun ini sekitar 70 persen lah," pungkas Danis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Ridwan
Terkini