Bisnis.com, JAKARTA — Biang kerok buruknya kualitas udara di wilayah Jabodetabek memang dapat terus diperdebatkan. Namun, yang pasti, polusi udara punya andil besar dalam meningkatkan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA, yang tercermin dari kenaikan klaim-klaim asuransi terkait penyakit pernafasan.
Udara lembab menyelimuti Jakarta pada Selasa (22/8/2023) petang, ketika jutaan kendaraan bergerak di dalam maupun meninggalkan ibu kota. Saat itu pula, pukul 18.30 WIB tepatnya, indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) di Jakarta menyentuh 151 AQI, masuk dalam kategori tidak sehat (unhealthy).
Meskipun begitu, ketika aktivitas masyarakat berkurang drastis pada dini hari, udara sekitaran Jakarta tetap saja kerap tergolong tidak sehat atau di atas ambang batas aman. Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya pun sempat didaulat sebagai yang terburuk di dunia.