Bisnis.com, JAKARTA — Menerjemahkan frasa transisi energi menjadi implementasi nyata berarti kucuran dana puluhan miliar dolar bagi negara-negara berkembang. Skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang ditawarkan negara maju, dalam perjalanannya, tidak semudah merogoh kocek atau membalikkan telapak tangan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu baru saja menunda pengesahan draf rencana investasi komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) JETP, yang sebelumnya ditarget rampung 16 Agustus 2023.
Pemerintah menyitir konsultasi dan diskusi publik sebagai alasan penundaan peresmian dokumen tersebut sampai akhir tahun ini.
Sebelum penundaan tersebut diumumkan, skema pendanaan yang sama juga mengalami kendala di Afrika Selatan di mana pada 2021 negara itu menyepakati paket pendanaan senilai US$8,5 miliar.