Bisnis.com, JAKARTA — PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) mencatat tren kredit macet paylater di semester I/2023 terus meningkat sejak Januari 2023.
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu mengatakan berdasarkan data di IdScore, total outstanding yang masuk ke kredit macet (DPD90+) sebesar Rp2,15 triliun per Juni 2023.
“Ini meningkat tajam 10,82 persen dibandingkan Mei 2023 atau meningkat 20,78 persen dibandingkan Januari 2023,” kata Yohanes kepada Bisnis, Selasa (22/8/2023).
Yohanes mengungkapkan kalangan yang mendominasi kredit macet paylater berasal dari usia di bawah 30 tahun. Selain itu, kredit macet paylater ini juga didominasi di kalangan usia 30–50 tahun serta usia di atas 50 tahun.
Pada semester I/2023, total outstanding amount paylater mencapai Rp25,16 triliun, naik 29,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau naik 3,52 persen secara mtm.
Berdasarkan outstanding amount, Yohanes menuturkan bisnis paylater menyumbang 0,35 persen dari portofolio kredit nasional. Sementara itu, secara total akun yang dibukukan paylater menyumbang 28,8 persen atau hampir sepertiga perkreditan nasional pada periode yang sama.
Adapun, Pefindo mencatat terdapat top 3 provinsi dengan total outstanding tertinggi, yakni di Jawa Barat mencapai 26,67 persen, DKI Jakarta sebesar 15,6 persen, dan Jawa Timur sebesar 10,88 persen.
Sementara itu, ekonom membeberkan sejumlah langkah untuk menghindari dari ketergantungan penggunaan produk paylater di kalangan generasi milenial. Pasalnya, paylater cenderung digunakan untuk kebutuhan konsumtif dan memicu perilaku boros di generasi muda.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan kunci utama agar terbebas dari jeratan paylater adalah dengan edukasi yang konsisten. Edukasi ini bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, komunitas, dan influencer.
Merujuk hasil studi Celios, Bhima menyampaikan tujuh dari 10 investor ritel mengandalkan influencer untuk mempengaruhi keputusan keuangannya.
“Jadi ada korelasi antara era media sosial yang terus meningkat dengan pengaruh informasi yang diterima oleh gen Z dan milenial,” ungkap Bhima kepada Bisnis, Selasa (22/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel