Rupiah Dibuka Melemah Jelang Pengumuman Rapat Dewan Gubernur BI

Bisnis.com,23 Agt 2023, 09:37 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Ilustrasi Rupiah. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencana implementasi redenominasi rupiah. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada hari ini, Rabu (23/8/2023). Pelemahan mata uang Garuda terjadi jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang digelar pada 23 – 24 Agustus 2023.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka melemah 8,5 poin atau 0,06 persen menuju level Rp15.325 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,07 persen ke 103,49.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. Won Korea, misalnya, melemah 0,10 persen, yen Jepang menguat 0,20 persen, serta yuan China naik 0,07 persen. Adapun rupee India menguat 0,21 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,12 persen.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar 23 – 24 Agustus 2023 diproyeksikan kembali menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, meskipun inflasi tahunan periode Juli 2023 berada dalam target BI yakni 3,08 persen.

Dalam RDG Juli 2023, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan menahan BI7DRR di level 5,75 persen konsisten dengan stance kebijakan moneter. Hal ini untuk memastikan inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 3 +/- 1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 +/- pada 2024

Dia menambahkan fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilitas nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor [imported inflation]. Selain itu, BI juga memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global yang terjadi saat ini.

Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial juga diperkuat untuk mendorong kredit pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata, serta pembiayaan inklusif dan hijau.

Di sisi lain, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan memanasnya tensi politik jelang Pemilu 2024 akan menurunkan minat investor. Sebab, kondisi ini berpotensi menciptakan ketidakpastian politik dibandingkan dengan negara Asia lain, seperti Vietnam dan Thailand.

Selain itu, dengan adanya ketidakpastian politik tersebut, calon investor maupun investor yang sudah ada di Indonesia dinilai bakal cenderung wait and see terlebih dulu dengan melihat arah kondisi politik, sebelum akhirnya mengambil keputusan yang signifikan.

“Untuk menghindari hal tersebut, maka pemerintah Indonesia perlu mengemas Pemilu 2024 dengan damai, supaya media internasional tidak melihat adanya kekacauan politik yang dapat menjadi citra buruk Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.

Dia pun memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.300 hingga Rp15.360 pada perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini