Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencoba melakukan manuver dengan rencana merger PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink Indonesia, dan Pelita Air.
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu menyebut tujuan utama merger tersebut adalah demi menurunkan biaya logistik Tanah Air.
Menurutnya, Indonesia mengalami defisit sekitar 200 unit pesawat jika dibandingkan dengan kondisi Amerika Serikat. Negeri Paman Sam yang memiliki 300 juta penduduk dengan pendapatan domestik bruto (PDB) US$40.000 ini dilayani sebanyak 7.200 pesawat rute domestik.