BTPN Syariah Borong The Best Performance & The Most Efficient Bank Syariah BIFA 2023

Bisnis.com,24 Agt 2023, 16:04 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) meraih penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori Syariah dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023. 

Selain itu, BTPN Syariah juga mendapatkan penghargaan The Most Efficient Bank untuk kategori Syariah.

Bisnis Indonesia Financial Award 2023 yang bertema Digitalisasi Finansial: Inklusif dan Berkelanjutan ini memang menjadi ajang siar dan penghargaan bagi pelaku industri yang mampu bertahan, bertransformasi, dan menjaga performa pasca pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Juri BIFA 2023 Raden Pardede mengatakan bahwa para pemenang penghargaan dalam acara ini telah melalui proses penjurian menggunakan seleksi kuantitatif dan kualitatif. 

Dalam tahap seleksi kuantitatif, dewan juri akan membuat sejumlah parameter dari laporan keuangan yang diambil hingga semester I/2023.

"Penekanan penilaian dilakukan pada aspek kinerja perusahaan yang dilihat secara keseluruhan dari sisi revenue, pertumbuhan income, maupun efisiensi dari perusahaan keuangan.  Tahap selanjutnya adalah penilaian kualitatif yang dilihat dari komponen governance untuk mendapatkan pendekatan penilaian yang lebih holistik," katanya ketika memberi sambutan di The Westin Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023).

PT BTPN Syariah Tbk. pada semester I/2023 membukukan laba bersih senilai Rp753 miliar. Laba sebelum pajak dan kenaikan beban pencadangan bank berkode saham (BTPS) itu tercatat naik 10 persen (year-on-year) menjadi Rp1,61 triliun dari periode sebelumnya Rp1,46 triliun.

Dari sisi kinerja penyaluran pembiayaan, BTPS mencatatkan pertumbuhan sebesar 6 persen. Hal itu sejalan dengan kenaikan jumlah nasabah sebesar 50.000 debitur menjadi sebanyak 4,4 juta debitur.

Adapun pendapatan tercatat tumbuh 10 persen menjadi Rp2,83 triliun. Namun, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat naik 66,4 persen dari sebelumnya 57,6 persen.

Hal itu sejalan dengan kenaikan nonperforming financing (NPF) gross sebesar 3 persen dari 2,5 persen. Adapun secara net naik dari 0,3 persen menjadi 0,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini