Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja kurang memuaskan, berpeluang diperoleh emiten batu bara milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) pada tahun ini.
Kondisi itu tak lepas dari situasi pasar batu bara global, yang tak lagi semeriah tahun lalu. Hal itu setidaknya tercermin dari laporan ADRO yang mencatatakan penurunan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) sebesar 18 persen secara tahunan pada semester I/2023.
Penurunan ASP tersebut pun turut tergambar dalam kinerja keuangan ADRO pada paruh pertama 2023. Sebab, selama kurun Januari—Juni 2023, perusahaan pertambangan batu bara tersebut mengakumulasi laba tahun berjalan sebesar US$995,96 juta atau sekitar Rp14,93 triliun.