ISPA jadi Penyumbang Klaim Asuransi Kesehatan Nomor Satu, AAJI Sebut Tanggung Rp9,39 Triliun

Bisnis.com,25 Agt 2023, 13:06 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta./ Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyoroti klaim kesehatan yang menjadi satu-satunya jenis klaim yang mengalami peningkatan sangat signifikan, baik dari individu maupun kumpulan sepanjang semester I/2023.

Secara keseluruhan, peningkatan total klaim kesehatan mencapai 35,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Klaim ini meningkat dari Rp6,94 triliun pada semester I/2022 menjadi Rp9,39 triliun pada periode yang sama 2023.

Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Novita Rumngangun mengatakan peningkatan paling tinggi terdapat pada pembayaran klaim asuransi kesehatan perorangan yang mencapai Rp5,89 triliun pada semester I/2023. Klaim kesehatan perorangan naik 36,1 persen yoy dari periode yang sama 2022 hanya Rp4,33 triliun.

Selain itu, Novita menuturkan klaim kesehatan kumpulan juga mengalami peningkatan sebesar 33,9 persen yoy dari Rp2,61 triliun menjadi Rp3,5 triliun.

“Sejak pertengahan tahun 2022, pertumbuhan klaim kesehatan selalu berada di atas 25 persen, khususnya untuk klaim kesehatan perorangan,” kata Novita dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I/2023 di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Novita menyebut peningkatan klaim kesehatan menjadi materi diskusi yang dilakukan AAJI melalui COO Forum. Adapun, AAJI tengah menyusun program kerja dan berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menekan angka inflasi kesehatan yang berdampak pada tingginya klaim asuransi kesehatan, sehingga memicu naiknya nilai premi.

“Kami juga sudah berdiskusi mengenai dampak polusi yang akhir-akhir ini menjadi topik. Dampak polusi ini berdampak pada klaim kesehatan,” ungkapnya.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selalu menjadi salah satu penyebab dari sebagian pemegang polis memerlukan pengobatan yang berujung pada pembayaran klaim kesehatan. Bahkan, Budi menyebut klaim kesehatan terkait ISPA terus merambat naik dan mengisi posisi 15 besar.

“[Klaim kesehatan] ISPA itu tahun 2021 top 15 tapi agak di bagian bawah. Kemudian pada 2022 [ISPA] naik ke nomor 4, dan sekarang penyebab klaim [kesehatan] nomor satu,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, ungkap Budi, ada lagi penyakit saluran pernapasan bagian bawah tadinya yang sebelumnya tidak muncul di posisi 15 besar, namun kini muncul menemani ISPA. Sama halnya dengan penyakit asma, yang juga bisa dipicu oleh polusi udara, yang sebelumnya tidak berada pada jajaran top 15 penyakit.

“Tapi umumnya ISPA ini naik dialami oleh cukup banyak perusahaan asuransi jiwa yang memiliki pertanggungan kesehatan,” pungkas Budi.

Adapun secara keseluruhan, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa mengalami penurunan selama semester I/2023. Asuransi jiwa membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp79,44 triliun, atau turun sekitar 5,3 persen dibandingkan dengan semester I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini