Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka menguat di hadapan dolar AS pada perdagangan Selasa (29/8/2023) bersama mayoritas mata uang Asia.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.29 WIB, rupiah dibuka melemah 0,11 persen atau 16,50 poin ke posisi Rp15.275. Sementara rupiah bergerak naik, indeks dolar terpantau melemah 0,17 persen ke posisi 103,883.
Mayoritas mata uang Kawasan Asia bergerak menguat bersama rupiah. Yen Jepang menguat 0,12 persen, dolar Singapura menguat 0,10 persen, dolar Taiwan menguat 0,10 persen.
Tak hanya itu, won Korea pun menguat 0,10 persen dan peso Filipina menguat 0,31 persen, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,16 persen dan rupee India yang turut menguat 0,03 persen.
Sementara itu, yuan China yang melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong berada di posisi stagnan, terparkir di zona hijau, serta baht Thailand yang turut melemah 0,01 persen di hadapan dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh hasil dari kuatnya ekonomi dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2023.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 mungkin akan berada antara 5,11 persen YoY hingga 5,15 persen YoY. Ini sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang tercapai pada kuartal kedua 2023 sebesar 5,17 persen YoY.
Menurutnya, pemerintah Indonesia perlu berhati-hati pada kuartal ketiga 2023, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dikhawatirkan bisa di bawah kuartal kedua 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun.
Di sisi lain, rilis data ekonomi AS yang kuat telah membantu meredakan kekhawatiran akan resesi sekalipun masih di atas target The Fed, beberapa investor khawatir bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi lebih lama.
Ketika The Fed menyoroti pentingnya data ekonomi AS yang akan datang, fokus investor minggu ini akan tertuju pada laporan gaji, inflasi inti, dan belanja konsumen.
Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BNI, Bank Mandiri, dan BRI hari ini, Selasa (29/8/2023)?
1. Kurs Dolar AS di BCA
Kurs Jual Beli Dolar AS Bank BCA |
||
Kurs |
Beli (Rp) |
Jual (Rp) |
e-Rate |
15.267 |
15.287 |
TT Counter |
15.090 |
15.390 |
Bank Notes |
15.090 |
15.390 |
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pembaruan pukul 09.34 WIB, menetapkan harga beli dolar AS senilai Rp15.267 dan harga jual Rp15.2987 berdasarkan special rate atau e-Rates.
Sementara secara TT Counter dan Bank Notes mencatatkan posisi yang sama, di mana harga beli dolar AS Rp15.090 dengan harga jual Rp15.390.
2. Kurs Dolar AS di BNI
Kurs Jual Beli Dolar AS Bank BNI |
||
Kurs |
Beli (Rp) |
Jual (Rp) |
Special Rate |
15.286 |
13.306 |
TT Counter |
15.120 |
15.470 |
Bank Notes |
15.120 |
15.470 |
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan kurs dolar rupiah secara special rate pukul 09.20 WIB dengan harga beli Rp15.286 dan harga jual Rp13.306
Sedangkan, secara TT Counter dan Bank Notes, harga beli Rp15.120 dan harga jual Rp15.470.
3. Kurs Dolar AS di Bank Mandiri
Kurs Jual Beli Dolar AS Bank Mandiri |
||
Kurs |
Beli (Rp) |
Jual (Rp) |
Special Rate |
15.248 |
15.268 |
TT Counter |
15.050 |
15.375 |
Bank Notes |
15.057 |
15.368 |
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pembaruan pukul 09.24 WIB, menetapkan harga beli dolar AS senilai Rp15.248 dan harga jual Rp15.268 berdasarkan special rate.
Sementara secara TT Counter, harga beli dolar AS Rp15.050 dengan harga jual Rp15.375
Di samping itu, secara Bank Notes, harga beli dolar AS sebesar Rp15.057 dengan harga jual Rp15.368.
4. Kurs Dolar AS di BRI
Kurs Jual Beli Dolar AS Bank BRI |
||
Kurs |
Beli (Rp) |
Jual (Rp) |
Special Rate |
15.265 |
15.285 |
TT Counter |
15.210 |
15.360 |
Terakhir, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dalam pembaruan pukul 09.40 WIB, menetapkan kurs jual beli yang mengacu pada kalkulator kurs e-rates, dengan harga Rp15.265 dan Rp15.285.
Sementara, secara TT Counter, pihaknya mematok Rp15.210 dan harga jual Rp15.360
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel