Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) mengumumkan meraup laba konsolidasi semester I/2023 sebesar Rp29,56 triliun. Dalam laporan keuangan yang direviu KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (anggota firma Ernst & Young Global Limited) itu, laba BRI itu naik 18,83 persen.
"Hingga akhir triwulan II/2023 BRI berhasil melakukan orkrestasi sinergi sehingga berhasil tumbuh sehat dan bekelanjutan," kata Sunarso dalam paparan kinerja, Rabu (30/8/2023).
Laba jumbo ini terdiri dari distribusi kepada pemegang saham sebesar Rp29,42 triliun. Sedangkan sebesar Rp138,8 miliar merupakan laba untuk kepentingan non pengendali.
Secara individu, laba BRI melonjak menjadi Rp26,26 triliun. Capaian ini melambung 10,24 persen dari posisi Rp23,82 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (30/8/2023), lonjakan laba BRI secara konsolidasi ditopang kenaikan pendapatan bunga dalam setengah tahun menjadi Rp85,59 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, BRI mencatatkan pendapatan bunga Rp76,86 triliun.
Meski demikian, BRI mencatatkan beban bunga juga melonjak dari Rp12,24 triliun menjadi Rp20,05 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih menjadi Rp65,54 triliun.
Dalam periode setengah tahun ini, BRI secara konsolidasi juga mencatatkan kenaikan pendapatan komisi/provisi dan administrasi menjadi Rp10,22 triliun dari sebelumnya Rp9,36 triliun.
Selanjutnya, perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan lainnya dari Rp9,52 triliun menjadi Rp12,83 triliun.
Sedangkan kerugian penurunan aset keuangan (impairment) mengalami penurunan dari Rp17,49 triliun menjadi Rp14,01 triliun. Dengan capaian ini, laba bersih per saham naik dari Rp164 per lembar menjadi Rp195 per lembar.
Dalam periode ini aset perusahaan menjadi Rp1.805 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel