Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh bank jumbo alias kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV telah merilis laporan kinerja untuk periode semester I/2023.
Aset sejumlah Himpunan bank milik negara (Himbara) seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) hingga PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI) serta bank swasta seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pun tercatat mengalami peningkatan pesat seiring dengan upaya ekspansi kredit yang dijalankan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. misalnya yang menjadi juara atas aset terbanyak di Tanah Air. Bank berlogo pita emas ini menutup semester I/2023 dengan aset mencapai Rp1.963,98 triliun, turun 1,43 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1.992,54 triliun.
Bank Mandiri sendiri tercatat mengalami kenaikan dari Rp1.172,59 triliun menjadi Rp1.238,80 triliun secara konsolidasi. Sedangkan kredit BMRI bank only tercatat tumbuh dari Rp932,63 triliun menjadi Rp984,68 triliun
Namun, perseroan ini mengalami penurunan dana pihak ketiga. Tercatat giro menurun dari Rp541,8 triliun menjadi Rp497,62 triliun
Pada sisi tabungan, terjadi penurunan tipis dari Rp552,75 triliun menjadi Rp552,43 triliun. Sedangkan deposito turun dari Rp396,29 triliun menjadi Rp380,06 triliun
Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menjadi peraih nomor dua terbesar, di mana aset mencapai Rp1.805.15 triliun pada paruh pertama 2023, angka ini naik naik 9,21 persen yoy dari yang sebelumnya Rp1.652,84 triliun per Juni 2022
Tercatat, BBRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.137,53 triliun pada semester I/2023, naik 8,23 persen yoy dari yang sebelumnya Rp1.051,04 triliun
Adapun, porsi terbesar kredit berasal dari segmen mikro, yang tumbuh 11,41 persen ke level Rp577,94 triliun secara year-on-year (yoy).
Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan porsi kredit mikro telah mencapai 48,08 persen terhadap total penyaluran kredit BRI. Menurutnya, penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat
Hingga Juni 2023, porsi kredit yang difokuskan kepada UMKM mencapai 84,48 persen dari total kredit BRI atau setara Rp1.015,54 triliun. Artinya, perseroan tinggal membutuhkan kenaikan proporsi 0,52 persen untuk mencapai target porsi kredit UMKM 85 persen yang diekspektasikan pada 2024-2025
“Hal ini menjadi hal yang pertama kali, kredit BRI menembus angka di atas Rp1.000 triliun. Jadi, ini adalah angka UMKM pertama di BRI dan sudah pasti di Indonesia,” kata Sunarso dalam sesi paparan kinerja, Rabu (30/8/2023).
Lalu, di urutan ketiga ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan aset BCA yang tembus Rp1.356,77 triliun pada semester I/2023, capaian ini naik 7,3 persen yoy dari yang sebelumnya Rp1.264,47 triliun pada semester I/2022
Secara keseluruhan, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan capaian aset ini didorong oleh total kredit BCA naik 9 persen yoy menjadi Rp735,9 triliun per Juni 2023
Jenis kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM
Peningkatan kredit konsumer ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp114,6 triliun, serta kredit kendaraan bermotor (KKB) yang naik 19,2 persen yoy menjadi Rp51,4 triliun
Lalu, saldo outstanding kartu kredit di BCA tumbuh 15,4 persen yoy menjadi Rp14,6 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 13,9 persen yoy menjadi Rp183,9 triliun
"Segmen kredit konsumer terus mencatatkan pertumbuhan, ditopang oleh hasil pelaksanaan BCA Expoversary 2023 yang ditutup pada akhir April lalu," ujar Jahja.
Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 10,9 persen yoy mencapai Rp219,2 trilliun. Kredit korporasi juga naik 5,1 persen yoy mencapai Rp326,0 triliun
Terakhir, ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) yang membukukan aset sebesar Rp1.025,09 triliun hingga Juni 2023, naik 8,3 persen yoy dari yang sebelumnya Rp946,50 triliun
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BNI naik 4,9 persen yoy menjadi Rp650,8 triliun pada semester I/2023 dari Rp620,42 triliun pada semester I/2022.
Lalu, bank pun telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp765 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik 10,6 persen yoy. Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) juga mengalami kenaikan 11,1 persen yoy menjadi Rp532,34 triliun per Juni 2023.
Perbandingan Aset KBMI 4 Semester I/2023
Kode |
Semester I/2023 (Rp Triliun) |
Semester I/2022 (Rp Triliun) |
YoY (%) |
BMRI |
1.963,98 |
1.992,54 |
- 1,43 |
BBRI |
1.805,15 |
1.051,04 |
9,21 |
BBCA |
1.356,77 |
1.264,47 |
7,3 |
BBNI |
Rp1.025,09 |
Rp946,50 triliun |
8,3 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel