Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) berupaya menggenjot penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui strategi menyasar ekosistem di rantai pasok atau value chain.
Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas mengatakan strategi mengandalkan ekosistem itu dijalankan Bank Mandiri pada 2023. Bank Mandiri mengincar UMKM yang mempunyai keterkaitan rantai pasok dengan korporasi-korporasi yang sudah menjadi debiturnya.
"Kami menggaransi [kredit UMKM] value chain dari semua perusahaan. Ini yang kami perlukan," ujarnya dalam forum bisnis di Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) pada Kamis (31/8/2023).
Bank pun terus menjajaki sejumlah peluang bisnis dengan korporasi yang memiliki UMKM terkait rantai pasoknya. "Jika [UMKM] ada relasi ke perusahaan A, B, C, kita suka itu," tutur Rohan.
Menurutnya, UMKM-UMKM yang terkait dengan rantai pasok korporasi pun potensinya besar.
"Ternyata ekosistem mereka tidak hanya di Jakarta, tapi banyak misalnya korporasi A punya supplier di Makassar," kata Rohan.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dalam mendongkrak kredit UMKM Bank Mandiri juga menjalankan sejumlah inisiatif, di antaranya Mandiri Entrepreneur Expo.
Menurutnya, event tersebut menjadi wadah pendorong ekonomi kerakyatan dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Mandiri Entrepreneur Expo menjadi bentuk dukungan dan apresiasi Bank Mandiri pada pengembangan sektor rill dengan penciptaan pasar atau mendekatkan pelaku usaha dengan konsumen potensial,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis pada Selasa (29/8/2023).
Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri telah mempunyai 1,2 juta debitur UMKM. Bank Mandiri juga telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp119,7 triliun pada semester I/2023 tumbuh 8,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pencapaian tersebut juga diikuti dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di segmen UMKM yang terjaga di level 1,5 persen.
Emiten bank berkode BMRI ini telah menyalurkan kredit secara konsolidasi Rp1.272,07 triliun pada semester I/2023, naik 11,8 persen yoy. Nilai kredit Bank Mandiri mendorong pertumbuhan aset 9,98 persen yoy menjadi Rp1.963,98 triliun.
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.430,13 triliun pada semester I/2023, naik 8,47 persen yoy.
BMRI pun telah meraup laba bersih konsolidasi Rp25,23 triliun sepanjang paruh pertama 2023, melonjak 24,9 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20.2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel