Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) PT Inovasi Terdepan Nusantara (360Kredi) membeberkan strategi untuk menjaga tingkat keberhasilan bayar pada hari ke-90 (TKB90) sampai akhir tahun setelah melakukan hapus buku.
Sebagai gambaran, sepanjang Februari—Mei 2023, kredit macet pinjol 360Kredi alias TKB90 secara berurutan yakni per Februari 2023 mencapai 89,09 persen. Lalu, beranjak turun menjadi 80,57 persen pada Maret 2023, sebesar 69,80 persen per April 2023, dan 61,37 persen pada Mei 2023.
Direktur Utama 360Kredi Suhartono menyebut penurunan TKB90 yang dialami 360Kredi pada Februari-Mei 2023 merupakan kejadian tahun pertama yang dirasakan perusahaan. Pasalnya, pada tahun sebelumnya, 360Kredi tidak pernah mengalaminya.
Dia menyebutkan perusahaan melakukan hapus buku sehingga TKB90 360Kredi kembali berada di level 99,98 persen per Juni 2023.
“Kami melakukan hapus buku [write off] terhadap pinjaman macet di atas 95 hari,” ujar Suhartono saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu (3/9/2023).
Suhartono mengungkapkan untuk strategi mempertahankan TKB90, perusahaan akan meningkatkan disbursement, serta ikut melibatkan agency tim dalam hal penagihan.
“Jadi percepatan penanganan di overdue awal [kredit bermasalah dan menunggak]. Jangan sampai ada yang melebihi 90+ terlalu banyak. Pemilihan nasabah dari tim IT juga sudah membuat tim credit scoring lebih tajam, tim verifikasi dan eKYC lebih teliti lagi,” ungkapnya.
Head of IT 360Kredi Defrian Afdi menyampaikan bahwa pemberian pinjaman kepada calon peminjam dana (borrower) akan berpengaruh pada angka TKB90 perusahaan. Oleh karena itu, Defrian menjelaskan saat ini 360Kredi tengah memperkuat dari sisi risk engine.
“Itu untuk lebih memastikan bahwa borrower yang kami berikan pinjaman merupakan orang-orang yang memiliki kapabilitas pengembalian pinjaman,” katanya.
Selain itu, perusahaan juga memiliki proses verifikasi Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang kompleks untuk mengajukan pinjaman.
“Perhitungan risk-nya kompleks. Intinya, dalam hal menjaga TKB, kami melakukan penguatan di sisi risk engine,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel