PM Baru Thailand Srettha Thavisin Batal Hadiri KTT Asean 2023

Bisnis.com,04 Sep 2023, 09:40 WIB
Penulis: Erta Darwati
Siaran di layar yang menampilkan Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin saat perayaan peresmian jabatannya oleh pihak kerajaan, Rabu (23/8/2023) di Bangkok, Thailand. - Bloomberg/Andre Malerba

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin dipastikan tidak akan hadir di acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 yang berlangsung di Jakarta 5-7 September 2023. 

IDirektur Jenderal (Dirjen) Kerja Sama Asean Sidharto R Suryodipuro memberikan informasi mengenai kehadiran Thailand dalam KTT Asean 2023. 

Dia mengatakan bahwa Strettha Thavisin akan digantikan oleh Permanent Secretary of Foreign Thailand Sarun Charoensuwan. 

"Yang menghadiri tingkat pertemuan menteri luar negeri besok adalah Permanent Secretary of Foreign Thailand," katanya dalam konferensi pers di Media Center Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (3/9/2023). 

Dia mengatakan bahwa Thailand saat ini masih dalam proses mengesahkan pemerintahan baru. Oleh karena itu, pemerintah Thailand masih mempertimbangkan pejabat yang akan hadir dalam KTT Asean 2023 di Jakarta. 

"Dari Thailand itu yang kita tahu, mereka juga pada saat ini dalam posisi akan segera mengesahkan pemerintahan yang baru mengesahkan kabinet, jadi mereka pemerintahan Thailand juga dalam proses untuk menentukan siapa yang akan hadir. Kami mengantisipasi jika masih akan ada perubahan," ujarnya. 

Sidharto menyatakan sebelumnya karena dalam informasi dari pihak Thailand tidak tertutup, maka kemungkinan masih akan ada perubahan. 

Kemudian, dia menjelaskan pada KTT Asean 2023 hari pertama juga ada kemungkinan Sarun yang mewakili, tetapi juga masih ada kemungkinan perubahan. 

Seperti diketahui, KTT Asean 2023 digelar di Jakarta Indonesia dengan puncak pertemuan yang digelar pada 5-7 September 2023. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa rangkaian pertemuan KTT Asean 2023 sudah mulai dilakukan sejak 29 Agustus-4 September 2023.

Sejauh ini, tercatat 22 negara dan 9 organisasi internasional, dengan 11 negara Asean, termasuk Timor Leste, serta 13 pertemuan bilateral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini