Konten Premium

Poros BRICS Kian Desak AS Dkk, Bagaimana Posisi Indonesia?

Bisnis.com,04 Sep 2023, 17:30 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
(dari kiri) Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dan di layar terdapat Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin saat penutupan KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Kamis (24/8/2023). - Bloomberg/Leon Sadiki

Bisnis.com, JAKARTA — Bergabungnya sejumlah negara ke dalam BRICS dinilai menjadi pertanda buruk bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Sebab, persaingan politik dunia bakal jadi lebih kompetitif dari sebelumnya.

Kompetitor bebuyutan seperti Rusia dan China, mendapatkan dukungan tambahan dari blok Timur Tengah (Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Iran), serta Argentina yang mengikuti jejak jirannya, Brazil.

Secara komplit, BRICS kini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan Arab Saudi, Mesir, Iran, Ethiopia, Argentina, dan UEA yang bergabung dalam pertemuan di Afrika Selatan belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini