Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia menargetkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) untuk bisnis wealth management di atas 20 persen pada tahun ini. Sejumlah siasat pun disiapkan bank.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan pada pertengahan tahun ini atau Juni 2023, AUM Bank DBS Indonesia tumbuh 17 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Nasabah yang menempatkan dananya di bisnis wealth management Bank DBS Indonesia banyak berinvestasi di obligasi, terutama obligasi pemerintah. Selain itu, nasabah banyak berinvestasi di reksadana. Bank DBS Indonesia pada tahun ini menargetkan pertumbuhan bisnis wealth management di atas 20 persen.
"Target tumbuh di atas 20 persen, karena menurut kita potensi bisnis wealth management di Indonesia cukup besar. Hal ini juga didorong oleh GDP [gross domestic product] dan growth ekonomi Indonesia yang bagus. Itu menjadi modal besar," ujarnya dalam acara Media Briefing Unravelling Complexity of Insights: Personalized Wealth Management towards Confident Decision yang digelar Bank DBS Indonesia pada Senin (4/9/2023).
Sementara dalam menggenjot pemenuhan target pertumbuhan bisnis wealth management itu, Bank DBS Indonesia menyiapkan sejumlah strategi.
"Kami perbaiki fitur penting untuk kanal digital. Kemudian kami perkuat hubungan antara relationship manager dengan nasabah, karena ini akan menumbuhkan kepercayaan nasabah ke bank," katanya.
Menurutnya, di era sekarang digitalisasi menjadi cara ampuh meraup potensi nasabah. Kapabilitas digital untuk bisnis wealth management pun terus dikembangkan.
Head of Segmentation and Liabilities Bank DBS Indonesia Natalina Syabana mengatakan bank memiliki platform Digibank yang bisa memberikan layanan wealth management kepada nasabahnya secara lengkap.
"Digibank sudah lengkap, ada investasi reksadana dan obligasi juga. Kita juga kerja sama dengan pihak ketiga memberikan insight objektif kinerja reksadana. Ada juga produk terkait ESG [environmental, social, and governance]," tuturnya.
Sementara, dalam memperkuat hubungan antara relationship manager DBS dengan nasabahnya, terdapat sejumlah inisiatif yang dilakukan bank. "Komunikasi nasabah sudah terpersonalisasi. DBS melihat bank itu penting membantu relationship dan memberikan insight kepada nasabah," ujar Natalina.
Relationship manager di DBS pun sudah dilengkapi dengan sejumlah perangkat informasi terkait investasi. "Ini agar diskusi dengan nasabah semakin relevan dan deep," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel