Bisnis.com, JAKARTA – Harapan untuk permintaan batu bara dalam jumlah besar dari China, berpeluang bertahan setidaknya hingga beberapa tahun ke depan. Hal itu salah satunya tercermin dari langkah terbaru produsen energi China.
Adapun, potensi permintaan batu bara oleh China diperkirakan mengendur setelah periode puncak musim panas di negara itu terlewati. Para pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), berpeluang besar memilih untuk mengurangi permintaan batu bara. Alhasil, stok batu bara di perusahaan-perusahaan PLTU pun bisa kembali ke tingkat normal.
Sekadar informasi, China memang sempat mengirimkan sinyal positif, setidaknya hingga Juli lalu melalui aktivitas impor batu barannya. Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2023), China mengimpor 39,26 juta ton batu bara pada Juli lalu.