Bos BSI (BRIS) Sebut Bakal Ada Aksi Korporasi, BRI Lepas Saham?

Bisnis.com,06 Sep 2023, 16:04 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) direncanakan akan melakukan langkah divestasi atau pelepasan kepemilikan saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS). Sejumlah kode-kode dari aksi korporasi ini pun kian mengemuka.

Salah satu tanda aksi korporasi itu akan terlaksana adalah keterlambatan penyampaian laporan keuangan kedua bank. BRI dan BSI menjadi bank yang tergolong paling akhir menyampaikan laporan keuangan kuartal II/2023.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan lamanya waktu penyampaian laporan keuangan BSI itu karena bank mesti melakukan audit terlebih dahulu. Sementara, audit dilakukan seiring dengan rencana aksi korporasi. 

"Kami melakukan audit laporan keuangan bulanan Juni karena ada arah acara divestasi. Tapi [divestasi] itu pemegang sahamnya kita, bukan kitanya," ujar Hery dalam acara Seminar Implementasi Governance, Risk & Compliance (GRC) Terintegrasi pada Perbankan Syariah di Era 4.0 pada Rabu (6/9/2023).

Sebelumnya, Hery juga mengungkapkan bahwa sejumlah pemegang saham BSI, termasuk BRI akan menjalankan divestasi sebagai upaya untuk memperbesar kepemilikan saham publik atau free float di BSI.

"Oleh Kementerian BUMN tahun ini diputuskan bahwa mungkin saham BRI bisa divestasi," ujarnya dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN pada Juni lalu (22/6/2023) di Jakarta.

Saat ini, pemegang saham pengendali BSI adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan 1 lembar saham seri A Dwiwarna dan juga melalui Bank Mandiri sebesar 51,47 persen, BNI sebesar 23,24 persen, dan BRI sebesar 15,38 persen.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso juga mengatakan penyampaian laporan keuangan BRI lama karena ada limited review dari kantor akuntan publik (KAP) terkait aksi korporasi. "Akan tetapi, keterlambatan ini memang tidak ada yang dilanggar," katanya dalam paparan kinerja BRI beberapa waktu lalu.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno juga mengatakan seiring dengan limited riview itu ke depan, ada beberapa rencana aksi korporasi yang akan diungkap di keterbukaan informasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Wacana Divestasi dan Masuknya Investor Strategis

Rencana lepasnya kepemilikan saham BRI sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada Februari 2023 lalu. Pria yang akrab disapa Tiko itu juga mengatakan pemegang saham lainnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan lepas kepemilikan di BRIS.

Menurut Tiko, seiring dengan bertambahnya porsi saham publik, kepemilikan BRI dan BNI di BSI akan hilang. Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tetap bertahan. Bank Mandiri pun akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dan pemerintah akan tetap memegang saham dwiwarna di BSI.

Lepasnya kepemilikan saham BRI dan BNI di BSI kemudian akan memberi jalan masuknya investor strategis baru di BSI. Menteri BUMN Erick Tohir juga dikabarkan telah mencari investor strategis dari Arab Saudi untuk menggantikan posisi dua bank BUMN itu di BSI.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menuturkan pihaknya siap menjalankan dan mengikuti serangkaian arahan yang disampaikan pemerintah guna menyukseskan aksi korporasi tersebut.

"Kita hanya ikut, sebagai manajemen ketika direksi [diarahkan] untuk kesana kita kemudian siap lakukan. Karena tugas utama manajemen adalah maximizing shareholder value," jelasnya saat ditemui di sela-sela agenda Indonesia Re International Conference di Jakarta, pada Juli lalu (5/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini