Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo dalam pidato pembuka di KTT ke-43 Asean mengakui tensi geopolitik sedang panas, seiring rivalitas dan perebutan pengaruh beberapa kekuatan besar hingga berpengaruh terhadap ekonomi dan perdagangan. Kondisi dunia pun sedang tidak baik-baik saja, terlebih ketika terjadi friendshoring.
Meskipun begitu, di tengah pertemuan antarnegara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (5/9/2023) itu, Jokowi mengungkapkan bahwa Asean sudah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun, dan bekerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran.
Harapannya, di tengah proyeksi International Monetary Fund (IMF) akan tren perlambatan ekonomi global yang disebut hanya mampu tumbuh 2,3 persen pada 2023, kawasan Asean mampu tetap kuat, bahkan menjadi Epicentrum of Growth.