Saham GOTO Ditutup Menguat Tipis ke Rp91, Masih Ada Peluang Kenaikan?

Bisnis.com,06 Sep 2023, 16:04 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Seorang pengemudi pengiriman Gojek mengambil pesanan PT Tokopedia di pusat pemenuhan di Jakarta, Indonesia, pada Senin, 12 Desember 2022. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat bergerak volatil setelah menguat pada pekan lalu. Analis melihat saham GOTO masih memiliki peluang menguat dalam jangka pendek.

Harga saham GOTO pada hari ini, Rabu (6/9/2023), mengalami penguatan 1,11 persen ke level Rp91 per unit. Saham raksasa teknologi itu ditransaksikan sebanyak 12.564 kali dengan jumlah saham mencapai 1,11 miliar. Adapun nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp102,3 miliar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan MNC Sekuritas mencermati pergerakan saham GOTO dalam jangka pendek masih berpeluang menguat.

"Dengan catatan, saham GOTO mampu berada di atas Rp83 sebagai stop loss-nya," kata Herditya, Rabu (6/9/2023).

Dia melanjutkan dari sisi indikator, MNC Sekuritas mencermati stochastic yang berpeluang goldencross menunjukkan potensi penguatan GOTO.

MNC Sekuritas memiliki rekomendasi untuk beli saham GOTO, dengan target harga pada level Rp97-Rp107 per saham.

Sebagai informasi hingga pukul 14.30 WIB, saham GOTO tercatat diperdagangkan stagnan pada level Rp90. Saham GOTO bergerak pada rentang Rp89-Rp92 sepanjang jam perdagangan hari ini. 

Sebelumnya, pekan lalu saham GOTO tercatat menguat selama tiga hari setelah Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengumumkan melakukan pembelian 62,92 juta saham GOTO pada harga rata-rata Rp90,22 per saham. 

Saham GOTO menguat hingga menyentuh level Rp96 per saham pada pekan lalu, sebelum akhirnya melemah kembali ke level Rp90 pada penutupan perdagangan Selasa (5/9/2023). 

Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menjelaskan penurunan harga saham GOTO salah satunya diakibatkan investor yang khawatir akan peningkatan kompetisi di segmen bisnis e-commerce

"Hal ini terutama terlihat setelah Sea Limited, induk usaha dari Shopee mengumumkan akan fokus pada investment in growth," kata Jimmy kepada Bisnis, Senin (28/8/2023). 

Dia melanjutkan, investment in growth ini banyak diartikan bahwa Shopee akan kembali menaikkan biaya promosi dan marketing, dengan tujuan untuk menjaga atau menaikkan pangsa pasar. 

"Ini ditakutkan akan memperparah kondisi persaingan industri, terutama untuk GOTO yang masih dalam mode pengurangan biaya [cost cutting]," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini