Pembiayaan Leasing Melambat secara Bulanan pada Juli 2023

Bisnis.com,06 Sep 2023, 16:45 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi multifinance/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat adanya perlambatan pembiayaan pada industri leasing pada semester II/2023. Hal tersebut tampak dari perlambatan pembiayaan secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan pada semester I/2023. 

“Dari data yang ada kalau kami bandingkan data pembiayaan ini, pada perusahaan pembiayaan terjadi sedikit perlambatan diperiode yang sekarang month to month-nya adalah 0,57 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya 0,74 persen,” kata Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK dalam Konferensi Pers virtual Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulan Agustus 2023, Selasa (5/9/2023). 

Meskipun terjadi perlambatan, Agusman mengatakan secara umum data tahunan (year on year/yoy) industri penbiayaan masih pada level yang tinggi. Diketahui piutang pembiayaan perusahaan leasing mencapai Rp447,03 triliun pada Juli 2023.

Piutang pembiayaan di sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 16,22 persen secara tahunan“Ini didukung oleh pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 28,37 persen dan 16,09 persen yoy,” kata Agusman. 

Selain itu, profil risiko pembiayaan terpantau masih terjaga dengan rasio non-performing financing (NPF) gross berada di level 2,69 persen pada Juli 2023. Sementara itu, gearing ratio di perusahaan pembiayaan mencapai 2,24 kali pada Juli 2023. 

“Ini semua jauh di bawah batas maksimum 10 kali,” ungkapnya.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOM Finance) sebelumnya mengaku optimistis terhadap kondisi bisnis multifinance saat ini. Meskipun ada prediksi perlambatan, WOM Finance menilai hal tersebut tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap bisnis perusahaan. 

Bahkan Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mencatat perusahaan berhasil membukukan piutang pembiayaan sebesar Rp5,9 triliun pada Agustus 2023 atau meningkat sebesar 1,7 persen dibandingkan pada Juni 2023. Selain itu, perusahaan juga belum melihat adanya perubahan profil risiko pada nasabah perusahaan. 

“Namun perusahaan tentunya terus berusaha menjaga kualitas portofolio yang sehat dan terus bertumbuh,” kata Cincin kepada Bisnis, Senin (4/8/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini