Wamen BUMN Ungkap 70 Persen Penduduk Malaysia, Thailand, Hingga Indonesia Cs Tidak Memiliki Rekening Bank

Bisnis.com,06 Sep 2023, 22:40 WIB
Penulis: Maria Elena
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam sesi Subtema III Transformasi Digital yang Inklusif pada hari hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras.

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat Asean belum memiliki rekening bank.

"Lebih dari 70 persen penduduknya tidak memiliki rekening bank," katanya dalam Asean-Indo-Pacific Forum (AIPF) Day 2 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Untuk diketahui, Asean adalah merujuk kerjasa sama kawasan antar 11 negara  yang anggotanya terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste

Rosan menyatakan, Asean yang memiliki 650 juta penduduk daan 70 juta UMKM masih menghadapi tantangan inklusivitas keuangan yang signifikan.

Menurutnya, layanan keuangan digital yang muncul saat ini sangat membantu dalam mengurangi kesenjangan keuangan khususnya bagi segmen masyarakat dan UMKM yang selama ini tidak terjangkau oleh layanan jasa keuangan.

“Layanan ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusivitas keuangan, landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya.

Pengusaha yang berlatar membesarkan grup Recapital ini mengatakan, pemain teknologi finansial di Indonesia meningkat enam kali lipat dari yang semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif dalam kurun waktu 2011 hingga 2022. 

Pada 2021, tercatat 33 persen penduduk Indonesia memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.

“Transisi Indonesia menuju ekonomi digital terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non-tunai dari US$813 juta menjadi US$26,2 miliar pada 2017 hingga 2022. Transisi menuju ekosistem transaksi digital yang berkembang pesat ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital, yang tumbuh dari US$206 miliar pada 2019 menjadi US$266 miliar pada 2022,” jelasnya.

Dia memperkirakan, perkembangan transaksi pembayaran digital ini akan terus tumbuh hingga mencapai lebih dari US$421 miliar pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini