Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terus memberantas pinjaman online (pinjol) ilegal dan investasi ilegal yang masih menjamur di tengah masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan pemberantasan tersebut dilakukan bersama seluruh anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Waspada Investasi/SWI) dari 12 Kementerian/Lembaga.
Wanita yang akrab disapa Kiki itu menyampaikan bahwa sejak 1 Januari—31 Agustus 2023, Satgas telah menghentikan 1.339 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 18 entitas investasi ilegal dan 1.321 entitas pinjol ilegal.
“Di mana peningkatan signifikan terjadi pada penghentian entitas pinjaman online ilegal sebanyak 737 entitas pinjaman online ilegal pada bulan Agustus 2023,” kata Kiki dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Agustus 2023 secara virtual, dikutip pada Kamis (7/9/2023).
Selama Agustus 2023, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) yang sebelumnya bernama SWI dan didukung oleh tim Cyber Patrol Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah menemukan 243 entitas serta 45 konten pinjol ilegal di sejumlah website, aplikasi dan sosial media.
Kemudian, Satgas PAKI melakukan verifikasi, penurunan konten, serta pemblokiran terhadap 288 temuan tersebut.
Artinya, sejak 2017—4 September 2023, Satgas PAKI telah menghentikan 7.200 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 1.196 entitas investasi ilegal, 5.753 entitas pinjaman online ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.
Di sisi lain, OJK juga terus mengupayakan literasi dan inklusi keuangan dengan melibatkan dukungan strategis berbagai pihak.
Kiki menyampaikan OJK telah menyelenggarakan serangkaian program penguatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, salah satunya melalui program edukasi segmen pemuda, pelajar dan mahasiswa melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
“Program KEJAR ini mendorong akselerasi Simpanan Pelajar [SimPel] dan Tabungan Anak,” ungkapnya.
Adapun per 31 Juli 2023, simpanan pada Program KEJAR mencapai Rp34,86 triliun yang terdiri dari 52,95 juta rekening pelajar pada 439 bank yang berpartisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel