Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Asean sepakat membentuk Troika sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik di Myanmar, yang diputuskan dalam sesi Retreat KTT ke-43 Asean.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan bahwa Asean masih efektif dalam menyelesaikan masalah di Myanmar. Troika akan beranggotakan negara pemegang jabatan keketuaan Asean, negara keketuaan Asean sebelumnya, dan keketuaan Asean berikutnya.
"Indonesia melalui keketuaan telah menyampaikan langkah Asean membantu Myanmar salah satunya pembentukan mekanisme Troika," katanya saat konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menekankan kembali bahwa semua pihak memahami bahwa situasi di Myanmar tidak bisa berubah dalam satu tahun.
Para pemimpin Asean juga sepakat untuk terus berupaya menyelesaikan krisis Myanmar yang tetap berpegang teguh pada 5 Poin Konsensus (5PC).
Jokowi mengatakan bahwa dalam masa keketuaan Indonesia, terdapat 145 engagement yang melibatkan 70 stakeholder dalam penyelesaian konflik Myanmar.
"Dan kita melihat sudah mulai muncul trust di antara para stakeholders, akan kita lanjutkan. Memang untuk menciptakan perdamaian selalu butuh waktu yang panjang. Tapi tidak apa, kita harus terus melakukan, harus terus berjuang," ujarnya.
Adapun setelah melakukan diskusi, para pemimpin Asean telah memutuskan beberapa poin penting dalam sesi Retreat KTT ke-43 Asean, antara lain:
1. 5PC tetap menjadi rujukan utama.
2. Desak penghentian kekerasan.
3. Lanjutkan engagement dengan stakeholder.
4. Dibentuk Troika antara current chair, previous chair, and next chair untuk keberlanjutan penanganan isu.
5. Keterwakilan non-politis Myanmar dipertahankan.
6. Keketuaan Asean 2026 akan dipegang oleh Filipina; dan
7. Asean berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa Asean tidak akan tersandera isu Myanmar. Kapal Asean akan terus maju mewujudkan stabilitas dan kemakmuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel