65 Emiten Resmi Melantai di BEI, Sektor Mana yang Paling Prospektif?

Bisnis.com,09 Sep 2023, 08:15 WIB
Penulis: Szalma Fatimarahma
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat adanya 65 emiten yang mencatatkan saham perdananya di lantai Bursa. Teranyar, ada anak perusahaan ritel Kanmo Group PT Multitrend Indo Tbk. (BABY) yang resmi melantai di Bursa pada Kamis (7/8/2023).

Berdasarkan data BEI per 1 September 2023, masih ada 26 perusahaan yang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Tujuh di antaranya merupakan perusahaan dengan aset jumbo atau di atas Rp250 miliar.

Lalu, ada 15 calon emiten dengan aset skala menengah yakni antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sedangkan empat perusahaan lainnya merupakan perusahan dengan aset kala kecil di bawah Rp50 miliar.

Adapun, analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwidjaja menilai bahwa sejumlah perusahaan IPO masih akan memiliki prospek yang menarik pada 2024.

Menurutnya, para investor cenderung akan mencermati emiten yang memiliki prinsip pengelolaan bisnis yang sesuai dengan target pemerintah yaitu Environmental, Social, and Governance (ESG).

ESG sendiri merupakan konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, serta bisnis berkelanjutan sesuai dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola.

"Prospek perusahaan IPO tentunya masih menarik, khususnya untuk bisnis yang sesuai dengan target pemerintah yaitu ESG untuk menjaga kelestarian lingkungan di masa depan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/9/2023).

Sementara itu, Cheryl menilai bahwa terdapat sejumlah aspek yang perlu dicermati oleh investor dalam memilih saham emiten IPO. Pertama, investor harus memperhatikan prospek bisnis dari masing-masing perusahaan IPO.

Investor, lanjutnya, harus memperhatikan apakah bisnis yang dijalankan oleh emiten tersebut masih memiliki prospek yang baik ke depannya. Selain itu, hal lain yang penting untuk dicermati investor ialah terkait fundamental perusahaan.

"Kondisi keuangan perusahaannya perlu diperhatikan, dari sisi profitability maupun besarnya beban keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut. Selain itu juga track record manajemen," tutur Cheryl. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini