Bidik Pangsa Pasar Jawa Timur, Garuda (GIAA) Buka Rute Umrah Surabaya-Jeddah

Bisnis.com,11 Sep 2023, 12:34 WIB
Penulis: Rizqi Rajendra
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membuka rute umrah Surabaya-Jeddah menggunakan Airbus A330-900 untuk menangkap peluang pasar di wilayah Jawa Timur. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) kembali membuka rute umrah dari Surabaya ke Jeddah. Penerbangan tersebut dilayani dengan menggunakan armada A330-900 melalui rute penerbangan Surabaya-Jeddah dan sebaliknya.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, kota Surabaya dan sekitarnya memiliki peluang pangsa pasar yang luas untuk dioptimalkan di tengah meningkatnya permintaan masyarakat muslim di Indonesia untuk melakukan perjalanan spiritual baik ibadah umrah maupun haji.

"Berkaca dari tahun lalu, Provinsi Jawa Timur menempati provinsi kedua dengan jemaah umrah terbanyak di Indonesia, maka kami berharap Garuda Indonesia secara maksimal dapat memenuhi kebutuhan konektivitas udara yang akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang," ujar Irfan dalam keterangannya dikutip Senin, (11/9/2023).

Dia mengatakan, ketersediaan rute penerbangan dari Surabaya menuju Jeddah diharapkan mampu membawa kemudahan bagi masyarakat seperti akses menuju bandara dan durasi perjalanan ke Tanah Suci tanpa harus transit di kota lainnya yang membutuhkan waktu panjang.

Secara terperinci, penerbangan Surabaya-Jeddah PP ini selanjutnya akan dilayani setiap dua kali per minggu, yakni setiap Senin dan Kamis dengan menggunakan pesawat wide-body jenis Airbus 330-900 neo yang memiliki kapasitas sebanyak 295 penumpang.

Penerbangan Surabaya-Jeddah dilayani dengan GA984 berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada pukul 07.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 14.25 LT.

Sementara itu, penerbangan Jeddah-Surabaya dilayani dengan GA985 dan diberangkatkan dari bandara internasional King Abdulaziz pukul 16.30 LT dan tiba di Surabaya keesokan harinya pukul 10.20 WIB.

Irfan mengatakan, melalui pengoperasian rute umrah ini secara berkesinambungan dapat mendorong roda perekonomian di wilayah Jawa Timur. Hal tersebut juga sebagai upaya memperluas jaringan penerbangan umrah dari 5 kota besar di Indonesia yakni Banda Aceh, Kertajati, Yogyakarta, Makassar, dan Surabaya.

"Selain itu, potensi komoditas unggulan Jawa Timur juga berkesempatan untuk menjangkau lebih luas lagi pangsa pasar di Timur Tengah ke depannya dengan ketersediaan kargo udara langsung dari Surabaya," pungkas Irfan.

Ditinjau secara kinerja keuangannya, pada semester I/2023, GIAA mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$76,5 juta, atau sekitar Rp1,14 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS) atau berbalik rugi dari periode sama 2022 yang mencetak laba US$3,76 miliar.

Meski demikian, rugi bersih GIAA berhasil terpangkas 30,54 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) dibandingkan periode 31 Maret 2023 yang membukukan rugi US$110,13 juta.

Pendapatan Garuda terpantau naik 58,84 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$1,39 miliar atau sekitar Rp20,93 triliun, dibanding semester I/2022 yang sebesar US$878,69 juta.

Secara rinci berdasarkan segmen, pertumbuhan pendapatan perseroan ditopang oleh penerbangan berjadwal sebesar US$1,10 miliar, penerbangan tidak berjadwal sebesar US$142,45 juta, dan pendapatan lainnya sebesar US$151,37 juta.

Sepanjang 2023, saham GIAA telah terkoreksi 55,44 persen secara year-to-date (ytd) ke level Rp90 per saham pada sesi I perdagangan Senin, (11/9/2023), dibanding posisi 3 Januari 2023 di level Rp202 per saham. Saham GIAA pun masih berada di papan pemantauan khusus di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini