Sikap Sekjen PBB Atas Inisiatif Presiden Jokowi di KTT Asean dan G20

Bisnis.com,11 Sep 2023, 15:27 WIB
Penulis: Maria Elena
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada KTT ASEAN-PBB di JCC, Jakarta, Kamis (7/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Afriadi Hikmal/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Keketuaan Asean tahun ini dan Presidensi G20 pada 2022 lalu. 

Menurutnya, Jokowi berhasil dalam memimpin dan memberikan kontribusi yang besar dalam dua forum kerja sama negara-negara tersebut, di tengah kondisi dunia yang terfragmentasi saat ini.

Hal ini disampaikan Antonio dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-13 Asean dan PBB di Jakarta Convention Center (JCC), belum lama ini (7/9/2023).

“Izinkan saya untuk menyampaikan penghargaan yang luar biasa atas kepemimpinan Presiden Jokowi yang bijaksana dan efektif dalam memimpin Asean, dan saya ingat G20 tahun lalu juga memberikan kontribusi yang luar biasa dalam meningkatkan hubungan internasional di dunia kita yang sedang terpecah belah,” katanya.

Antonio juga memuji Perdana Menteri Xanana Gusmao yang datang sebagai observer di Asean. Dia menyampaikan bahwa kemitraan komprehensif antara Asean dan PBB saat ini menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Hal ini mengingat tantangan dunia yang semakin berat, mulai dari keadaan darurat iklim, krisis biaya hidup global, konflik yang terus berlanjut, hingga meningkatnya kemiskinan, kelaparan, dan kesenjangan.

“Dan semua tantangan ini diperparah dengan meningkatnya ketegangan geopolitik. Ada risiko nyata akan terjadinya fragmentasi, perpecahan yang besar dalam sistem ekonomi dan keuangan dunia,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa Asean memiliki peran yang sangat penting sebagai jembatan komunikasi dunia, dan meyakinkan semua pihak di tengah dunia yang semakin multipolar.

Di KTT Asean, Antonio menyerukan tiga isu penting. Pertama, perdamaian di kawasan. Dia menyoroti ketegangan masih tinggi dari semenanjung Korea hingga Laut Cina Selatan. Kedua, penyelesaian konflik di Myanmar yang semakin memburuk.

Ketiga, agenda percepatan negara-negara berkembang dalam mencapai net zero secepat mungkin pada 2050.

“Asean memiliki posisi yang unik untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi yang bersifat global, berkelanjutan, adil, inklusif, dan merata,” kata Antonio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini