BTN Salurkan KUR Rp824 Miliar per Juli 2023, Lompat 148 Persen

Bisnis.com,12 Sep 2023, 11:50 WIB
Penulis: Arlina Laras
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) terus menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tercatat, penyaluran KUR mencapai Rp824 miliar per Juli 2023, capaian ini meningkat hingga 148 persen dari Juli 2022.

Corporate Secretary BTN Ramon Armando menjelaskan hingga Juli 2023 sebagian besar KUR yang telah diberikan oleh BTN telah disalurkan ke sektor-sektor tertentu, seperti sektor perdagangan sebesar Rp351,4 miliar atau 42,64 persen dan sektor konstruksi Rp240,9 miliar atau 29,23 persen.

“Penyaluran KUR ke sektor produksi di atas 50 persen atau sebesar 57,36 persen dan untuk sektor nonproduksi sekitar 42,64 persen,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (12/9/2023).

Lebih lanjut, pada posisi Juli 2023, kolektibilitas nonperforming loan (NPL) KUR relatif terkendali di bawah 1 persen yaitu sebesar 0,54 persen lebih baik dibandingkan NPL KUR posisi Desember 2022 sebesar 0,78 persen.

Di tengah permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin terus memacu pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas, BTN memiliki beberapa strategi dalam mencapai target KUR 2023. Mulai dari, Program Upselling, Cross selling debitur KPR dan Tabungan, bundling merchant agen QRIS/EDC, kemitraan dengan Mitra Developer/Swasta/BUMN Program Ekosistem Bisnis.

Selain itu, BTN juga terlibat dalam Program Referral unit kerja lain, Program Penyaluran KUR pada housing ecosystem dan pasar, serta perluasan channel KUR seperti pengajuan KUR melalui Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mitra Unit UMKM, Pengajuan KUR melalui BTN Properti, serta partnership dengan e-commerce.

Bahkan, kini Bank BTN telah mengembangkan Credit Scoring Model (CSM) dan Decision Engine yang akan segera diimplementasikan agar penyaluran KUR dapat menjadi lebih cepat dan berkualitas. 

Hal ini seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan sistem credit scoring atau skor kredit pada sisa masa jabatannya.

“Sesuai ketentuan KUR Mikro tanpa agunan, sedangkan untuk semua penyaluran KUR tanpa agunan, bank akan mengikuti sesuai ketentuan dari regulator namun diharapkan tidak menimbulkan moral hazard,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini