Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan rupiah yang menembus Rp15.300 per dolar AS menjadi lampu kuning bagi korporasi yang mengandalkan bahan baku impor, seperti emiten farmasi.
Nilai tukar rupiah tergelincir ke posisi Rp15.341 per dolar Amerika Serikat pada Selasa (12/9/2023), melemah 0,08 persen atau 12 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya. Rupiah bahkan berisiko semakin melemah ke Rp15.500 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan bahwa terdepresiasinya rupiah terhadap dolar as menjadi imbas dari membaiknya mayoritas data ekonomi Negeri Paman Sam tersebut.