Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengganggap tidak ada yang istimewa dari pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil pada Rabu (13/9/2023) malam.
Yandri menjelaskan Golkar merupakan salah satu partai politik pendukung pencapresan Prabowo, sama seperti PAN. Oleh sebab itu, wajar saja elite Golkar menemui Prabowo.
"Ya biasa aja, bagus silaturahmi antar tokoh, Pak Ridwan Kamil kan mantan gubernur Jawa Barat tentu punya pengaruh, dan dia Golkar kan, dan Golkar bagian dari koalisi Pak Prabowo, bagus saja," ungkap Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023).
Dia tidak mau mengira-ngira apa yang dibahas antara Prabowo dengan Ridwan Kamil. Meski demikian, dia tak menampik bisa saja keduanya membahas soal Pilpres 2024.
Ridwan Kamil memang kerap masuk ke jajaran teratas kandidat calon wakil presiden (cawapres) pilihan publik dalam banyak survei. Namun, Yandri menegaskan terkait cawapres untuk Prabowo, belum pernah dibahas secara resmi di dalam koalisi.
"Bacawapresnya Pak Prabowo belum dibahas secara resmi ya," jelas Yandri.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, PAN sendiri mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo. Sementara Golkar, setahu Yandri, mengajukan ketua umumnya Airlangga Hartarto untuk jadi cawapres Prabowo.
"Kalau PAN mengajukan Pak Erick Thohir. Golkar mengajukan Pak Airlangga, enggak tahu juga ada nama lain. Ini belum diformalkan," ujarnya.
Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dukung pencapresan Prabowo terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Gelora, dan Garuda. Kurang dari sebulan sebagai pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, KIM belum menentukan siapa cawapres untuk Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel