OJK Angkat Bicara terkait Kabar Masuknya IFC ke KB Bukopin (BBKP)

Bisnis.com,14 Sep 2023, 09:47 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendorong dan menjaga perbaikan kinerja PT KB Bank Bukopin Tbk. (BBKP) secara berkelanjutan termasuk upaya penguatan permodalan.

Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kala ramainya kabar soal lnternational Finance Corporation (lFC) yang akan menjadi salah satu pemegang saham BBKP.

"Untuk Bukopin, dapat disampaikan secara umum kondisi dan kinerja Bank Bukopin terjaga. Pada prinsipnya OJK selalu mendorong dan menjaga perbaikan kinerja Bank Bukopin secara berkelanjutan termasuk upaya penguatan permodalan," ujarnya menjawab pertanyaan Rapat Dewan Komisioner Bulanan, dikutip Senin (11/9/2023).

Sebagai informasi, IFC sendiri adalah lembaga keuangan internasional yang terafiliasi Bank Dunia dengan tujuan membantu pembiayaan pembangunan negara-negara anggota yang belum maju melalui pemberian pinjaman dan atau penyertaan pada sektor swasta.

Dian pun tak menampik bahwa sejauh ini investor asing memang memiliki minat yang tinggi terhadap sektor perbankan Tanah Air, mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar. Daya tarik investasi dari asing terhadap bank di Indonesia adalah digitalisasi. 

Mengacu pada rilis Kementerian Koordinator Perekonomian, 40 persen nilai transaksi digital di Asean pada kuartal I/2023 berasal dari Indonesia.

"Pada prinsipnya perbankan Indonesia juga terbuka bagi masuknya investor dalam rangka memperkuat permodalan untuk mendukung dan menjaga pertumbuhan bank yang berkelanjutan. Dalam hal ini termasuk investor kepada bank dengan fokus bisnis layanan perbankan digital," kata Dian.

Menurut Dian, beberapa bank di Indonesia beroperasi dengan fokus pada layanan perbankan digital yang didukung dengan ekosistem menopang bisnis. OJK juga sampai saat ini terus mencermati perkembangan bank-bank dengan fokus layanan perbankan digital dan mendorong kinerja bank dengan mengedepankan aspek tata kelola yang baik.

Teranyar, Bank KB Bukopin telah memberikan pernyataan mengenai kabar IFC masuk sebagai salah satu pemegang saham.

Vice President Director Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan pada prinsipnya Bank KB Bukopin selalu terbuka terhadap segala bentuk peluang bisnis yang dapat dioptimalkan dan dapat memberikan added value bagi perseroan sembari tetap memperhatikan alignment terhadap strategi yang telah disusun perseroan.

“Namun hingga saat pernyataan resmi ini ditulis, kami belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak IFC mengenai rencana pembelian saham BBKP. Bank KB Bukopin sebagai perusahaan terbuka akan senantiasa memenuhi ketentuan dan peraturan keterbukaan yang berlaku, dengan memberikan informasi kepada publik terhadap rencana aksi korporasi yang akan dilakukan,” ujarnya berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, Rabu (13/9/2023).

Lebih lanjut, Robby mengatakan saat ini progres KB Bukopin dalam melakukan turnaround dan perbaikan kinerja telah menghasilkan hasil positif dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Menurutnya, dengan dukungan penuh dari KB Financial Group melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham mayoritas, Bank KB Bukopin akan terus mengembangkan bisnis-bisnis yang sudah dimiliki, yakni segmen retail, SME, dan wholesale, sambil terus berekspansi lebih agresif dan lebih strategis.

Robby menambahkan, Bank KB Bukopin saat ini juga sedang mempersiapkan transformasi digital dengan mengembangkan sistem perbankan inti digital-sentris baru yang disebut NGBS (Next Generation Banking System), sebagai one stop digital solution untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan digital nasabah.

Adapun, berdasarkan RTI Business per 31 Agustus 2023, Kookmin Bank Co., Ltd menjadi pemegang saham pengendali BBKP sebesar 67 persen. Selain itu, STIC Eugene Star Holding Inc pun memegang saham sebesar 17 persen dan masyarakat memegang saham sebesar 16 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini