Bisnis.com, BENGKULU – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa respon pasar sangat positif terhadap lelang perdana Sekuritas Rupiah BI (SRBI) yang mencapai Rp24,46 triliun.
Perry menyebutkan bahwa dari target Rp7 triliun, total penawaran yang masuk mencapai 4,27 kali atau Rp29,87 triliun.
“Kemudian yang dimenangkan adalah sejumlah Rp24,46 triliun dan sambutan positif dari pasar, oversubscribe,” ujarnya usai acara Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 2023 di Bengkulu, Jumat (15/9/2023).
Artinya, lelang perdana ini telah melebihi yang ditargetkan oleh BI. Sambutan positif dari pasar pun menurut Perry karena SRBI merupakan instrumen yang pro-market dan mendorong masuknya portfolio asing.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis, ada tiga tenor SRBI yang ditawarkan oleh bank sentral pada lelang perdana Jumat (15/9/2023), yaitu 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan. Jumlah penawaran untuk SRBI tenor 6 bulan ditetapkan Rp8,08 triliun dengan tingkat penawaran 6,16-6,80 persen. Adapun, nominal transaksi yang berhasil dibukukan mencapai Rp6,78 triliun untuk SRBI tenor 6 bulan.
Kedua, jumlah penawaran SRBI tenor 9 bulan mencapai Rp3,40 triliun dengan tingkat penawaran 6,35-6,50 persen. Sementara nominal transaksi yang berhasil diraih untuk kategori ini mencapai Rp2,65 triliun.
Terakhir, untuk jumlah penawaran SRBI tenor 12 bulan ditetapkan Rp18,38 triliun dengan tingkat penawaran 6,35-6,60 persen. Kemudian, nilai transaksi atau nominal yang berhasil diraih untuk SRBI dengan tenor terpanjang, yaitu Rp15,03 triliun.
Tercatat peminat tertinggi pada SRBI dengan tenor 6 bulan sebesar 61,4 persen dari total SRBI yang dimenangkan. Ke depannya, lelang SRBI dijadwalkan setiap hari Rabu dan Jumat atau dua kali seminggu.
Chieft Economist Bank Mandiri Andry Asmoro berharap dengan terbitnya SRBI ini dapat berkontribusi dalam menjaga nilai tukar rupiah di tengah guncangan global.
"Dengan diterbitkannya SRBI ini, diharapkan aliran dana asing dalam bentuk investasi portofolio dapat masuk ke pasar, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. SRBI, yang juga diterbitkan untuk mengoptimalkan aset SBN yang dimiliki BI ini, juga diharapkan dapat memperkuat upaya pendalaman dan pengembangan pasar uang," ujar Andry, Jumat (15/9/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel