Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. atau BNI (BBNI) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Menjelang stock split, harga saham BBNI terus berkinerja positif.
Berdasarkan data RTI Business, pada penutupan perdagangan Jumat (15/9/2023), saham BBNI naik 0,26 persen dan terparkir di level Rp9.475. Sepanjang periode perdagangan pekan ini atau dari 11 September 2023 sampai 15 September 2013, harga saham BBNI naik 1,07 persen.
Harga saham BBNI juga naik 4,7 persen dalam sebulan. Kemudian, sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) harga saham BBNI naik 2,71 persen.
Moncernya harga saham BBNI ini terjadi menjelang aksi stock split. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan aksi korporasi seperti stock split memang memberikan sentimen positif bagi kinerja saham bank.
Di samping itu, secara fundamental, bank-bank seperti BBNI pun berkinerja baik.
"Prospek dari saham-saham perbankan masih cukup positif setidaknya hingga akhir tahun ini, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik, tren inflasi yang terus melandai sehingga menopang daya beli, dan juga efek tahun politik yang bisa mendongkrak belanja masyarakat," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo dalam risetnya memberikan peringkat overweight dan merekomendasikan Buy untuk BBNI. Akan tetapi, menurut riset tersebut, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan menjadi perhatian utama bagi BBNI.
"Kekhawatiran utama kami terhadap BBNI terletak pada marginnya yang kami yakini akan terus berada di bawah tekanan," tulis Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo.
Adapun, Manajemen BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pekan depan (19/9/2023) guna meminta persetujuan stock split.
"Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para pemegang saham bahwa perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB Tahun 2023," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo pada bulan lalu (29/8/2023).
Mengacu pada prospektus, manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.
Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.
Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel