Konten Premium

'Adu Jotos' Eropa vs China soal Mobil Listrik, Subsidi Jadi Persoalan

Bisnis.com,18 Sep 2023, 18:30 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina , Kahfi & Wibi Pangestu Pratama
Mobil listrik BYD Denza N7 tipe SUV elektrik dipamerkan dalam pameran di Beijing, China pada Senin (3/7/2023). European Commission hendak melakukan investigasi terhadap subsidi mobil listrik China, yang dinilai sebagai salah satu penyebab murahnya kendaraan buatan Negeri Panda hingga mencaplok pasar otomotif Eropa. - Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Melesatnya penjualan mobil listrik China di Eropa membuat Benua Biru waswas hingga akan menggelar investigasi atas kebijakan subsidi mobil listrik. Dilema dari sikap keras itu tak terhindarkan, karena Eropa sendiri mengandalkan bahan baku China untuk produksi kendaraan listriknya.

Ketegangan antara China dan Uni Eropa semakin meningkat dalam beberapa terakhir, salah satunya terkait komitmen peralihan menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan. Hal itu dapat mendorong berbagai industri Eropa kehilangan pangsa pasarnya, karena dicaplok perusahaan-perusahaan China, seperti di sektor otomotif.

Salah seorang pejabat Uni Eropa menyebut bahwa pangsa pasar kendaraan listrik di Benua Biru mencapai 8 persen pada tahun lalu. Namun, nilainya dapat naik hampir dua kali lipat menjadi 15 persen pada 2025, berkat harga mobil listrik China yang lebih murah 20 persen dari buatan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini