TikTok Gilas Pedagang UMKM, Menkop UKM Soroti Influencer

Bisnis.com,19 Sep 2023, 14:53 WIB
Penulis: Dwi Rachmawati
Menkop UKM Teten Masduki meninjau pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang Blok A, Selasa (19/9/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan saat ini banyak influencer dari kalangan publik figur yang getol mempromosikan produk impor di platform digital e-commerce maupun social commerce.

Aktivitas promosi mereka dianggap telah merugikan pedagang UMKM di pasar fisik maupun pasar digital.

"Memang banyak influencer figur di kalangan artis di medsos yang punya followers banyak mempromosikan produk dari luar. Mungkin ini salah satu penyebabnya [usaha UMKM terpuruk]," ujar Teten di Pasar Tanah Abang Blok A, Selasa (19/9/2023).

Teten menduga adanya arus deras barang impor berupa barang konsumsi yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Hal tersebut membuat produk lokal sulit bersaing secara offline maupun online. Padahal, dari segi kualitas produk lokal dinilai lebih baik dari produk impor.

"Ini sangat murah [harganya] enggak masuk akal" katanya.

Dari kunjungannya di Pasar Tanah Abang, Teten mengaku mendapati keluhan para pedagang pakaian yang mengalami penurunan pendapatan di atas 50 persen.

Menurtunya, penurunan pendapatan para pedagang tetap terjadi meskipun mereka telah berupaya ikut menjual produknya secara online. Bahkan melalui live TikTok Shop, produk mereka masih sulit bersaing.

"Mereka juga sudah mencoba menjual di online tapi saya berkesimpulan produk yang dijual oleh mereka tidak bisa bersiang karena ada produk impor yang dijaul yang harganya sangat murah sekali," tutur Teten.

Oleh karena itu, Teten menegaskan perlu adanya aturan untuk memastikan arus impor barang konsumsi yang masuk ke Indonesia merupakan barang legal.

Nantinya barang-barang yang dijual di platform digital juga perlu disertai dokumen berupa izin, legalitas dan standarisasi produk. Menurutnya, selama ini Indonesia telalu longgar terhadap impor produk konsumsi.

"Atau memang kita terlalu rendah menerapkan tarif bea masuk kita? terlalu longgar terlau mudah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini