Bisnis.com, JAKARTA - Tak mau kalah dengan bank jumbo, sejumlah bank bermodal mini alias KBMI I terus memacu pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA).
Tertahannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) mempertahankan di level 5,75 persen delapan kali berturut-turut hingga Agustus 2023, membuat bank-bank harus menjaga biaya dana (cost of fund/CoF) lewat sejumlah akal.
PT JTrust Bank Indonesia Tbk. alias Bank JTrust (BCIC) misalnya yang berupaya untuk masuk ke segmen seperti komunitas dan korporasi.
Bahkan, Direktur Bisnis Bank JTrust Widjaja Hendra justru menekankan ini menjadi strategi, lantaran pihaknya mengaku untuk bisa bersaing dengan bank besar bermodal kuat sangatlah sulit.
“Pertama, kita masuk ke perusahaan korporasi, dengan memberikan total solution dengan menjual produk terkait CASA, kerja sama dengan payroll, transaksi foreign exhchange [forex], pinjaman dan lain-lain itu yang kita perkuat,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Kuartal II/2023, Jumat (15/9/2023).
Langkah kedua yaitu bisnis ritel ikut menyasar ranah anak muda melalui brand ambassador JKT48 dan komunitas yang ada. "Karena JKT48 punya 14 juta members, kita masuk ke sana."
Tak hanya itu, Widjaja juga mengatakan terus mencari potensi pertumbuhan atau peluang yang mungkin ada di setiap cabang untuk meningkatkan pangsa pasar, menawarkan layanan tambahan kepada nasabah, atau mengembangkan hubungan bisnis dengan komunitas setempat.
“Funding memang sangat penting, sehingga secara komposisi funding time deposit masih dominan, tapi di satu sisi kita akan meningkatkan CASA. Beruntungnya, produk kita banyak ragamnya, keuntungan Bank JTrust punya produk dan layanan itu tailor-made, jadi tidak saklek. Kita bisa membuat sesuai kebutuhan nasabah, terkait punya transfer, jasa giro dan jangkauan,” ucapnya.
Tercatat, Bank JTrust meraup dana murah Rp3,97 triliun pada semester I/2023. Adapun, porsi dana murah di JTrust hanya 13,58 persen dan sisanya deposito sebesar 86,42 persen dari total DPK yang mencapai Rp29,24 triliun pada semester I/2023.
Sementara itu, PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) terus meningkatkan pertumbuhan dana murah alias CASA, karena menurutnya tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga kredit yang diberikan.
“Saat ini DPK kami masih di dominasi oleh deposito, oleh karena itu kami berusaha meningkatkan porsi CASA dari total DPK,” ujarnya pada Bisnis, Senin (18/9/2023).
Beberapa strategi yang dilakukan untuk memacu CASA, seperti diversifikasi produk bahkan cross selling dengan nasabah lending untuk menjadikan rekening mereka di Bank Oke sebagai operating account.
Tercatat, DNAR telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,96 triliun, naik 19,91 persen yoy. Di mana, porsi dari deposito mencapai 84,46 persen, sementara dana murah alias CASA hanya sebesar 15,54 persen.
Di sisi lain, Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna mengatakan pihaknya memang terus berfokus dalam memacu dana murah saat ini. Salah satunya, dengan melakukan pembaruan terhadap program promo simpanan di MNC Bank.
"Sebut saja program Tabungan Dahsyat Bundling, Tabungan Dahsyat Berhadiah, hingga program referral," ujarnya pada Bisnis, Kamis (7/9/2023).
Lebih lanjut, BABP yang dikabarkan akan merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady ini menyebut aplikasi layanan perbankan digital juga menjadi salah satu strategi MNC Bank dalam meningkatkan dana murah.
Menurutnya, melalui layanan digital, yakni MotionBank memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan lebih mudah karena bisa di akses kapan saja dan di mana saja, serta dilengkapi dengan fitur-fitur transaksi terkini dan berbagai promo menarik yang semakin menunjang kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
Terlebih, Rita juga menyebut melakukan perluasan ekosistem digital dengan menggandeng sejumlah mitra-mitra seperti BP Jamsostek, Taspen hingga Indomaret.
Adapun, sampai dengan Juni 2023, volume transaksi perbankan digital menggunakan MotionBank bertambah hingga 21,36 persen yoy, diiringi dengan total nilai transaksi dan jumlah pengguna MotionBank yang masing-masing meningkat sebesar 21,96 persen dan 14,14 persen dibandingkan per Juni 2022.
Sebagai informasi, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12,31 triliun pada semester I/2023. Adapun, porsi dana murah di mencapai 25,62 persen dan sisanya deposito sebesar 74,38 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel