Konten Premium

Pangkal Mula Masalah Pinjol: Kemiskinan Struktural hingga Gaya Hidup Anak Muda Konsumtif

Bisnis.com,20 Sep 2023, 19:36 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Pegawai mencari informasi tentang pinpri dan pinjaman online di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Layaknya fenomena gunung es, permasalahan pinjaman online (pinjol) terus bermunculan. Kasus teranyar, lulusan baru alias fresh graduate gagal mendapatkan pekerjaan karena terlilit utang pinjol hingga viral di media sosial jumlah yang harus dibayarkan hingga sebesar utang untuk pinjaman jangka pendek dan menjadikan peminjam depresi karena ditagih kolektor. 

Parahnya lagi, tumpukan kredit macet juga membuat banyak anak muda tak bisa mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) atau hunian pertama. Pasalnya, kredit macet lebih dari 90 hari di pinjaman online melonjak 59,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,22 triliun menjadi Rp1,94 triliun pada Juli 2023.

Jika dibedah, tumpukan kredit macet pinjol ini didominasi oleh kalangan perseorangan yang mencapai Rp1,51 triliun. Di mana, usia 19–34 tahun masih menempati pinjaman macet lebih dari 90 hari tertinggi yang menembus Rp782,16 miliar atau naik 2,23 persen yoy dari sebelumnya Rp765,11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini