BBNI, EDGE & SOHO Stock Split, Potensi Saham Lebih Atraktif

Bisnis.com,21 Sep 2023, 14:52 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Otto Toto Sugiri, mendulang kekayaan berkat saham data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) dan PT Indointernet Tbk. (EDGE).

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa emiten di pasar modal seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Indointernet Tbk. (EDGE), hingga PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) merencanakan pemecahan nilai saham atau stock split. Analis melihat aksi ini akan menambah likuiditas pada saham-saham tersebut.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan aksi pemecahan nilai saham atau stock split ini akan berdampak cenderung positif terhadap saham-saham tersebut, karena harga saham-saham tersebut akan menjadi lebih terjangkau. 

"Stock split juga akan meningkatkan minat para investor yang selama ini masih enggan berinvestasi karena harganya terlalu tinggi," ujar Pandhu kepada Bisnis, Kamis (21/9/2023). 

Pandhu melanjutkan stock split juga berpotensi membuat pergerakan saham lebih atraktif, terutama bagi saham-saham yang selama ini kurang likuid. 

Akan tetapi, lanjut dia, jika selama ini saham yang melakukan stock split tersebut sudah cukup likuid, aksi stock split malah bisa memperlambat pergerakan saham tersebut. Hal ini karena semakin banyak antrean antara pembeli dan penjual di pasar. 

"Harga akan sulit bergerak kecuali ada sentimen yang kuat yang dapat mendorong pergerakan yang signifikan," kata Pandhu. 

Menurut Pandhu, dari ketiga emiten yang akan melakukan stock split, menurutnya saham EDGE dan SOHO termasuk saham yang kurang likuid. Dia melihat aksi korporasi ini dapat berdampak signifikan terhadap kedua saham tersebut. 

Sementara itu, untuk BBNI Pandhu melihat dampak dari aksi stock split akan cenderung moderat.

Sebagai informasi, EDGE berencana melakukan aksi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:5. Dengan rasio tersebut, nilai nominal saham EDGE akan berubah dari Rp50 per saham menjadi Rp10 per saham. 

Kemudian, SOHO akan melakukan stock split dengan rasio 1:10, dari nominal saham Rp500 menjadi Rp50 per saham. Sementara itu, BBNI akan melakukan pemecahan nilai saham dengan 1:2.

Adapun sepanjang 2023, terdapat tujuh emiten yang telah melakukan aksi stock split. Stock split tersebut dilakukan oleh PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN), PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (SMDR), PT Temas Tbk. (TMAS), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID), dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA). 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini