Azerbaijan dan Armenia Lakukan Pembicaraan Akhiri Konflik di Nagorno-Karabakh

Bisnis.com,21 Sep 2023, 17:34 WIB
Penulis: Erta Darwati
Suasana pertempuan Armenia-Azerbaijan/twitter-bloomberg quicktake

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan antara perwakilan Azerbaijan dan Armenia Karabakh telah dimulai di Kota Yevlakh, Azerbaijan, pada Kamis (21/9/2023). 

Melansir TASS, Azerbaijan diwakili oleh Ramin Mammadov, yang merupakan kontak utama bagi penduduk Armenia di Wilayah Karabakh. Lalu, Bashir Hajiyev, perwakilan khusus Presiden Republik Azerbaijan di wilayah ekonomi Karabakh, dan Ilkin Sultanov dari Kantor Perwakilan Khusus.

Sementara, penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh diwakili oleh Sergey Martirosyan dan Davit Melkumyan. Perwakilan dari kontingen penjaga perdamaian Rusia juga menghadiri pertemuan tersebut.

Pemerintah Azerbaijan mengatakan sebelumnya pembicaraan tersebut akan membahas masalah reintegrasi penduduk Armenia. 

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menekankan dalam pidatonya bahwa dalam pertemuan tersebut, kontingen Armenia akan diberitahu tentang visi hidup berdampingan di masa depan.

“Semua hak mereka akan dijamin hak atas pendidikan, hak budaya, hak beragama, hak pemilihan kota,” tegasnya.

Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, antara Azerbaijan dan Armenia, pada 19 September 2023. 

Baku mengumumkan pihaknya meluncurkan tindakan anti-teroris dan menuntut penarikan pasukan Armenia dari wilayah tersebut. 

Sebaliknya Armenia mengatakan tidak ada pasukannya di Karabakh, dan menyebut yang terjadi ialah sebagai tindakan agresi skala besar.

Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk menghentikan pertumpahan darah, mengakhiri permusuhan, mencegah jatuhnya korban sipil, dan kembali mencoba menyelesaikan masalah Karabakh secara diplomatis. 

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan partisipasi kontingen penjaga perdamaian Rusia untuk menangguhkan tindakan anti-teroris di Karabakh, pada Rabu (20/9/2023). 

Sesuai dengan ketentuan penghentian operasi, formasi bersenjata Armenia yang dikerahkan di Nagorno-Karabakh dan formasi sukarelawan ilegal Armenia harus meletakkan senjata, meninggalkan posisi tempur dan pos militer, serta melucuti senjata sepenuhnya. 

Selain itu, unit militer Armenia harus mundur dari wilayah Azerbaijan, dan formasi sukarelawan ilegal Armenia harus dibubarkan. 

Selanjutnya, seluruh senjata dan alat berat harus diserahkan. Implementasi semua proses tersebut akan dipastikan melalui koordinasi dengan kontingen penjaga perdamaian Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini