Imbas Kemarau Panjang, Sejumlah Wilayah di Jakarta Berpotensi Kekurangan Air

Bisnis.com,21 Sep 2023, 16:22 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
PAM Jaya/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - BUMD DKI PAM JAYA menyatakan telah terjadi penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat yang mengakibatkan air yang disuplai dari tempat ini tidak tersalurkan dengan baik ke beberapa wilayah di ibu kota.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, gangguan penurunan air tersebut terjadi sejak 8 September 2023, dimana salah satu penyebab utamanya adalah kemarau panjang. 

“Seiring kondisi tersebut, menurut dia, sejumlah kelurahan di Jakarta berpotensi mengalami krisis air, antara lain Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, dan Rawa Buaya,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Kamis (21/9/2023).

Selanjutnya kelurahan Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya.

Sebagai informasi, Wilayah Hutan Kota merupakan titik terjauh dari pompa PAM JAYA dan letaknya mendekati laut. Kemarau Panjang ini menyebabkan interusi air laut ke air sungai sehingga mengakibatkan total Total Disolve Solid (TDS)yang menjadi kualitas air tidak sesuai dengan Permenkes.

Berdasarkan standar Permenkes, TDS air harus dibawah 200 sedangkan saat ini TDS air baku yang ada di IPA Hutan Kota mencapai 2000. Sedangkan teknologi pada IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukan desalinasi dan ini yang menyebabkan PAM JAYA harus menyetop IPA Hutan Kota yang suplainya sebanyak 450Lps/detik.

“Dampak dari pemberhentian tersebut mengakibatkan daerah yang sebelumnya mendapatkan suplai air dari IPA Hutan Kota menjadi terhenti,” jelasnya. 

Adapun untuk mengatasi kondisi tersebut, Arief mengatakan, PAM Jaya akan melakukan realokasi pada titik- titik distribusi yang dirasa bisa di distribusikan. Kemudian diatur lalu lintasnya menuju utara dan barat Jakarta.

Selanjutnya, PAM Jaya akan melakukan pemaksimalan pelayanan air tangki gratis sebagai bentuk bantuan untuk Masyarakat yang mengalami kekurangan air. Perusahaan juga akan melakukan re-investment berupa pemasangan membrane baru untuk bisa memproses air baku yang memiliki TDS tinggi atau mampu mengurai air laut.

“Untuk re-investment ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rendi Mahendra
Terkini