Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah menahan laju suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen selama delapan bulan beruntun atau sejak Januari 2023. Sementara, suku bunga deposito bank tercatat masih mengalami kenaikan.
BI kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-21 September 2023. Mengacu pada keputusan tersebut, suku bunga Deposit Facility tetap di level 5 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI rate ini sejalan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendalli dalam kisaran sasaran 3+/-1 persen pada tahun 2023 dan menurun menjadi 2,5 +-1 persen pada 2024.
"Fokus kebijakan moneter diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipaasi dan mitigasi dari dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," ungkapnya dalam pengumunan hasil RDG BI pada Kamis, (21/9/2023).
Dengan keputusan itu maka laju suku bunga acuan BI telah tertahan di level 5,75 persen dalam delapan bulan beruntun. Sebelumnya, suku bunga acuan BI telah mengalami tren peningkatan sejak pertengahan 2022 hingga awal tahun ini.
Saat suku bunga acuan BI terus tertahan, suku bunga deposito bank masih terkerek naik. Berdasarkan data BI, suku bunga deposito 1 bulan pada Agustus 2023 berada di level 4,23 persen, naik 5 basis poin (bps) dibandingkan bulan sebelumnya atau Juli 2023 di level 4,18 persen.
Sementara secara year to date (ytd) atau dibandingkan posisi Desember 2022 di level 3,97, suku bunga deposito 1 bulan itu naik 26 bps.
Berdasarkan laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), suku bunga deposito juga diperkirakan masih mengalami tren peningkatan pada tahun ini. "Suku bunga simpanan rupiah diperkirakan masih bergerak naik dengan laju lebih terbatas sejalan dengan arah suku bunga acuan yang dipertahankan tetap di level 5,75 persen," tulis LPS dalam laporannya bulan lalu (23/8/2023).
Ruang kenaikan suku bunga simpanan valuta asing (valas) juga diperkirakan akan tetap berlanjut sejalan dengan lanjutan kebijakan Fed rate yang masih meningkat.
LPS mencatat kondisi likuiditas yang relatif longgar serta besaran penyaluran kredit bank akan memengaruhi respon kecepatan bank dalam menyesuaikan suku bunga simpanan. Kenaikan suku bunga simpanan juga masih dipengaruhi strategi bank untuk menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel