Bisnis.com, JAKARTA — Adaro (ADRO) meyakini prospek pertumbuhan ke depan tetap terjaga di tengah serbuan batu bara asal Rusia dan Australia ke China.
Emiten batu bara milik konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir angkat bicara soal laporan Bea Cukai China yang mengungkap adanya lonjakan impor batu bara dari Rusia dan Australia untuk periode Agustus 2023.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira menjelaskan bahwa penjualan batu bara Adaro ke China sebesar 23 persen hingga akhir Juni 2023.