Bisnis.com, JAKARTA — PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) atasu sebelumnya dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life) menyebutkan akan meningkatkan pasar ritel. Terdapat dua saluran distribusi yang disiapkan perusahaan segmen bisnis ini.
Direktur Utama Sinarmas LIFE Wianto Chen menyebutkan target utama perusahaan adalah terus bertumbuh. “Strategi kami sangat jelas, terus bertumbuh, apa yang kita growth [tumbuhkan]? Kami mau masuk ke ritel yang didukung oleh pertumbuhan agen dan multichannel, serta bancassurance yang kuat,” kata Wianto beberapa waktu lalu, (19/9/2023).
Dijelaskana oleh Head of Customer and Marketing Lukman Auliadi, alasan perusahaan membidik fokus pasar ritel lantaran segmen ini memiliki pasar yang sangat besar.
“Ini didasari pada beberapa fakta yang ada yakni jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa dengan penetrasi pasar yang masih rendah, dan tren pertumbuhan jumlah polis individual yang terus meningkat,” kata Lukman kepada Bisnis, Minggu (24/9/2023).
Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) jumlah tertanggung meningkat 19,7 persen pada Juni 2023 menjadi 88,47 juta orang. Peningkatan terbanyak terjadi pada tertanggung individu yang mencapai 23,7 persen hingga totalnya mencapai 27,13 juta orang. Sementara untuk tertanggung kumpulan pertumbuhannya mencapai 18 persen sehingga sampai akhir Juni 2023 totalnya 61,33 juta orang.
Lukman menjelaskan perusahaan memiliki komitmen untuk terus memperluas jaringan di pasar ritel melalui jalur distribusi keagenan dan bancassurance dengan menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Serta pelayanan yang prima bagi nasabah dan calon nasabah dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
“Strategi yang sudah dijalankan ini pun membawa pada hasil kinerja yang positif. Pada 2022 kanal distribusi keagenan berhasil mencapai pertumbuhan yang luar biasa 257 persen secara yoy dan 144 persen pada Semester I/2023 sehingga berhasil membawa Perusahaan bertumbuh 31 persen dari sisi APE dan market share meningkat,” katanya.
Lukman menjelaskan perusahaan terus mengembangkan berbagai lini produk yang dapat memenuhi segala kebutuhan proteksi nasabah, baik produk asuransi kesehatan, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link, maupun berbagai asuransi tradisional seperti asuransi seumur hidup, endowment termasuk asuransi pendidikan, asuransi pensiun dan asuransi berjangka.
“Produk-produk kami menyasar segmentasi nasabah yang cukup luas, mulai dari mass market, mass affluent, affluent sampai dengan High Net Worth,” kata Lukman.
Awal tahun ini, Lukman menyebut perusahaan berhasil melakukan shifting dari produk dengan premi tunggal yang berbasis investasi jangka pendek menjadi produk dengan premi regular dengan basis proteksi dan jangka Panjang.
Pada 2021, 72 persen dari total pendapatan premi merupakan produk single/premi tunggal. Per Semester I/2023, kontribusi terbesar dari total pendapatan premi 0erusahaan berasal dari premi reguler (termasuk renewal) sebesar 61 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel