Bisnis.com, JAKARTA — Pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online ke sektor produktif baik untuk modal kerja ataupun investasi penunjang usaha menurun 16,87 persen year on year (yoy) menjadi Rp7,26 triliun pada Juli 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada periode yang sama pada tahun sebelumnya kucuran kredit ke pinjol ke sektor produktif mencapai Rp8,74 triliun. Dalam periode 7 bulan 2023 ini total penyaluran pinjaman oleh pinjol mencapai Rp20,37 triliun.
Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko mengatakan penurunan jumlah kredit yang disalurkan tidak terlepas dari faktor profil risiko meningkat yang dikhawatirkan berujung menjadi kredit macet.
“Sehingga anggota kami menurunkan tingkat lendingnya ini. Ini sebenarnya sesuatu yang normal kami lakukan,” kata Sunu sela acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Smesce Convetion Hall, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu (21/9/2023).
Sunu mengatakan kala pandemi Covid-19 juga banyak penyelenggara yang menurunkan pinjaman untuk usaha lantaran risikonya lebih tinggi. Dia mengatakan bahwa penyelenggara juga lebih selektif memilih sektor atau industri mana yang aman ketika tren profil risiko naik. Menurutnya fintech P2P lending fleksibel, sehingga proses penyesuaian (adjustment) tersebut jauh lebih cepat.
Terkait sektor yang potensial, Sunu mengatakan bahwa UMKM masih prospektif terutama sektor yang pembayaran dari pemerintah.
“Ini market yang dari sisi risiko paling kecil, dan kenyataannya para pelaku usaha yang mensupply untuk belanja pemerintah itu biasanya masih kesulitaan mendapatkan pendaanaan. Dari proses lebih mudah risiko lebih sedikit,” katanya.
Berdasarkan data OJK, nilai outstanding pinjaman fintech P2P lending pada Juli 2023 sebesar Rp55,98 triliun. Adapun secara keseluruhan, total pinjaman yang telah disalurkan fintech P2P lending di Indonesia sejak 2018 hingga Juli 2023 mencapai Rp 657,85 triliun.
Untuk mendorong pembiayaan ke sektor produktif terutama UMKM, AFPI juga menggelar UMKM Digital Summit 2023. Acara ini diharapkan memudahkan para pelaku usaha kecil untuk mengakses pembiayaan.
“Kami berharap ajang UMKM Digital Summit 2023 ini bermanfaat bagi pelaku UMKM dalam hal menjawab kesulitannya untuk mengakses pembiayaan karena di acara ini AFPI menyediakan Get Fund Area yang diisi oleh 20 penyelenggara fintech pendanaan anggota AFPI. Jadi mereka bisa langsung bertemu dan berinteraksi untuk pembiayaan,” kata Kepala Bidang Humas AFPI sekaligus CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel