Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank syariah saat ini gencar mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah tabungan nasabah mereka guna menghadapi laju suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tertahan di level 5,75 persen selama delapan bulan beruntun.
Menurut data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pada Juli 2023, jumlah total rekening simpanan bank umum mencapai 525,52 juta rekening, naik sekitar 0,89 persen secara Month on Month (MoM). Lebih menariknya, hampir 97,9 persen dari total rekening simpanan ini terkonsentrasi dalam jenis simpanan tabungan.
Bahkan, Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho, menyatakan bahwa kenaikan jumlah tabungan yang signifikan menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keyakinan yang besar terhadap stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.
“Tabungan cerminan kepercayaan masyarakat kepada Indonesia,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Kuartal II/2023, Selasa (19/9/2023).
Hal ini juga tercermin bagaimana PT Bank BCA Syariah juga meningkatkan upaya pengumpulan dana melalui tabungan, dengan meluncurkan layanan pembukaan rekening online melalui BCA Syariah Mobile pada Juni 2023.
Tercatat sampai dengan Agustus 2023, sudah ada 233.000 nasabah baru yang yang melakukan pembukaan rekening melalui layanan pembukaan rekening online di BCA Syariah Mobile.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan fitur tersebut merupakan bentuk kemudahan yang diberikan kepada seluruh masyarakat yang ingin memiliki rekening BCA Syariah dimanapun, tidak terbatas pada cabang BCA Syariah.
“Kami juga melakukan sinergi pemasaran bersama BCA, dengan turut hadir dalam event BCA EXPO dengan menawarkan berbagai layanan tabungan dan pembiayaan syariah,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (22/9/2023).
Adapun, sampai dengan Agustus 2023, dana pihak ketiga BCA Syariah tumbuh 35,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year) mencapai Rp9,9 triliun.
“Kami menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga bisa tumbuh secara tahunan dikisaran 10 sampai 12 persen di akhir tahun ini,” ucapnya.
Seolah tak mau terlewat, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) nyatanya terus menggenjot upaya transformasi digitalnya melalui pengembangan Mobile Banking Online On Boarding yang disertai dengan fitur lengkap untuk melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
“Tidak hanya itu, kami juga ada program tabungan Member Get Member, di mana nasabah eksisting ditawarkan program untuk mengajak orang lain buka rekening,” kata Corporate Secretary Andri Latif Bank Panin Dubai Syariah pada Bisnis, Jumat (22/9/2023).
Sebagai informasi, dari sisi pendanaan Bank Panin Dubai Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12 triliun, naik 21,58 persen yoy.
Sementara itu, Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan di antara strategi sejumlah bank syariah dalam mendulang tabungan adalah dengan penguatan produk, BSI sendiri mempunyai produk unggulan, yakni Tabungan Easy Wadiah yang tidak memberikan bagi hasil serta Tabungan Haji Indonesia yang memperluas cakupan ekosistem pendanaan.
Produk Tabungan Easy Wadiah menurutnya menjadi favorit masyarakat dalam menabung di BSI karena tidak ada biaya administrasi namun mendapatkan fasilitas serta layanan tabungan yang sama dengan tabungan mudharabah.
Tabungan Easy Wadiah juga memberikan pengaruh besar terhadap kinerja perseroan karena berdampak positif pada biaya bagi hasil (cost of fund) BSI.
Selain itu, BSI menggenjot tabungan dengan gelaran event salah satunya hasil kolaborasi bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), yakni Islamic Book Fair 2023 pada September ini.
Melalui Islamic Book Fair 2023 ini, BSI menguatkan peranan halal ekosistem menjadi bagian transaksi halal bagi aktvitas masyarakat.
"Kami optimis BSI mampu menyerap DPK [dana pihak ketiga] hingga Rp100 miliar selama event berlangsung dengan target pengunjung mencapai 175.000 orang," ujar Anton dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Sementara itu, BSI telah meraup tabungan nasabah mencapai Rp110,92 triliun pada semester I/2023, naik 4,13 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin yang mengatakan upaya mempertebal dana murah memang menjadi salah satu strategi perbankan dalam menjaga kinerja bisnisnya di tengah tren suku bunga acuan BI yang tinggi.
"Perbanyak dana murah agar tidak keluar biaya dana yang besar,” katanya.
Menurut Amin, sejumlah strategi dapat dilakukan untuk memperbanyak dana murah bisa macam-macam, mulai dari memberikan penawaran seperti promo menarik hingga program bundling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel