Pejabat The Fed Sebut AI Generatif Chat GPT Tingkatkan Produktivitas

Bisnis.com,25 Sep 2023, 11:15 WIB
Penulis: Crysania Suhartanto
Kecerdasan buatan. /Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat mengatakan kecerdasan buatan (AI) generatif seperti Chat GPT, GitHub Copilot, dan Stable Diffusion terbukti telah meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook mengatakan, di sisi lain, masih banyak pertanyaan terkait dampak AI yang masih belum terjawab tuntas. Selain itu, bukti langsung dari percobaan ataupun observasi terkait AI juga masih belum ada. 

“Bukti empiris masih belum lengkap. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa AI generatif meningkatkan produktivitas dalam berbagai situasi,” ujar Cook dalam Konferensi National Bureau of Economic Research, dikutip dari Bloomberg, Senin (25/9/2023).

Namun, Cook memang mengakui penggunaan AI di tempat kerja akan menimbulkan transisi yang sulit bagi para pekerja. Akan tetapi, menurut Cook perubahan ini harus tetap dilakukan untuk membantu para pekerja beradaptasi dan berkembang. 

Cook pun mencontohkan hal yang terjadi pada saat ini karena AI akan mirip dengan digitalisasi yang dilakukan industri pada akhir 1900-an.

“Setiap perubahan besar dalam angkatan kerja akan menimbulkan gangguan dan tantangan yang perlu diatasi untuk membantu pekerja beradaptasi dan berkembang,” ujar Cook.

Sebagai informasi, lembaga riset internasional McKinsey mengatakan generative AI dapat meningkatkan produktivitas para pekerja sekitar 0,1-0,6 persen per tahun hingga 2040. 

Adapun jika generative AI ini dikombinasikan dengan teknologi lainnya, produktivitas pekerja dapat naik 0,2 hingga 3,3 persen per tahun. 

Namun, memang para pekerja harus diajarkan terlebih dahulu terkait teknologi baru ini. Kemudian, di sisi lain kehadiran generative AI juga dapat membuat banyak orang berganti pekerjaan. 

Kendati demikian, menurut laporan tersebut generative AI dapat meningkatkan perekonomian global hingga US$2,6- US$4,4 triliun per tahun atau sekitar Rp39.928-Rp67.571 triliun (asumsi kurs Rp15.357/US$).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini