Bursa Karbon Diluncurkan Besok, Simak Emiten-emiten yang Bisa Diuntungkan

Bisnis.com,25 Sep 2023, 19:36 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan Bursa Karbon pada esok hari, Selasa (26/9/2023). Analis melihat terdapat beberapa emiten yang akan diuntungkan dengan kehadiran Bursa Karbon ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kehadiran Bursa Karbon akan menarik daya tarik IHSG. Dia menilai Bursa Karbon akan berdampak positif terhadap emiten-emiten EBT dan lembaga validasi, karena emiten-emiten tersebut dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan bergabung ke Bursa Karbon.

"Bursa karbon akan berdampak positif terhadap emiten-emiten EBT dan lembaga validasi sebab dengan bergabungnya mereka di perdagangan bursa karbon dapat meningkatkan revenue mereka," ujar Nico kepada Bisnis, Senin (25/9/2023). 

Dia menjelaskan beberapa emiten yang mendapat keuntungan dari kehadiran Bursa Karbon adalah PGEO, WOOD, SULI, KEEN, ARKO, hingga MUTU. Dia menjelaskan, PGEO merupakan emiten yang bergerak di bidang panas bumi dan sudah mencatatkan pendapatan dari kredit karbon di tahun 2016-2020.

Kedua, WOOD yang merupakan emiten manufaktur kayu menurutnya telah mendapatkan verifikasi dari lembaga verifikasi Verra untuk konservasi hutannya. Terlebih, kata Nico, harga credit carbon sektor kehutanan lebih tinggi daripada sektor lain. 

"Sementara itu, SULI memiliki model bisnis yang sama seperti WOOD," ujar Nico. 

Selanjutnya adalah KEEN yang merupakan perusahaan pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan seperti tenaga surya, air, mikro hidro, dan bio massa. Emiten kelima, adalah ARKO yang mengembangkan pembangkit listrik tenaga air dan mikro hidro. 

Emiten terakhir adalah MUTU yang bergerak dibidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, serta berpengalaman di bidang bursa karbon. 

Berbeda dengan emiten-emiten di atas, menurut Nico kehadiran Bursa Karbon bagi emiten-emiten penghasil karbon dioksida seperti pertambangan dan industri akan menambah beban yang harus dikeluarkan. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini