Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) mengungkapkan bahwa aset industri keuangan syariah tumbuh 11,3 persen dalam 6 tahun terakhir sejalan dengan market share keuangan syariah yang naik dari 8,5 persen menjadi 11 persen dalam periode yang sama.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Wahyu Purnama membeberkan naiknya industri keuangan syariah tersebut dikontribusi oleh terbentuknya tiga Kawasan Industri Halal (KIH) di Provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.
Menurutnya, ketiga kawasan tersebut bisa menjadi fondasi yang penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Global Halal Hub dan meningkatkan industri keuangan syariah di Indonesia.
“Total ekspor produk halal pada tahun 2022 tercatat mencapai US$ 15,87 miliar sesuai data dari Kementerian Perdagangan,” tuturnya di Jakarta, Selasa (26/9).
Dia memastikan bahwa Bank Indonesia bakal secara konsisten mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia adalah memperluas jaringan dengan berbagai pihak untuk memperkuar ekosistem halal value chain.
“Salah satunya juga bekerja sama dengan PT Halal Expo Indonesia [HEI] yang bermitra strategis dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia [KPMI] dan akan memfasilitasi program business matching selama ISEF berlangsung,” katanya.
Berkaitan dengan itu, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) akan digelar kembali pada 25-29 Oktober 2023 di Jakarta Civentioj Center (JCC) Jakarta. Event ISEF ke-10 yang berkolaborasi dengan Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 ini mengusung tema Accelerating Sharia Economy an Finance Through Digitalization for Inclusive and Sustainable Grrowth.
Wahyu membeberkan berdasarkan Global Islamic Economy Indicator 2022, Indonesia menempati peringkat keempat ekonomi syariah terbesar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Amarat (UEA). Indonesia juga menempati urutan kedua di bidang makanan halal (halal food), peringkat ketiga untuk fesyen muslim, peringkat keenam untuk keuangan syariah, dan peringkat kesembilan untuk farmasi dan kosmetik halal.
Merujuk catatan Islamic Finance Development Indicator (IFDI), Wahyu mengatakan bahwa posisi Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami kenaikan peringkat dari posisi 10 pada 2018, menjadi ketiga di tahun 2023.
“Perhelatan kali ini akan menjadi pameran business to business sekaligus business to consumer terbesar di Indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel